Ia menyinggung rendahnya kualitas pendidikan dasar, lemahnya matematika, hingga konektivitas dunia pendidikan dengan industri.
Lebih jauh Dedi Mulyadimenekankan pentingnya nilai budaya Sunda dan sejarah Jawa Barat dalam membangun peradaban.
“Kalau kita ingin Jawa Barat gemah ripah repeh rapih, maka hak atas tanah, pemukiman yang layak, serta independensi pendidikan harus jadi sendi utama. Guru harus berpihak pada kebenaran, dan pemimpin harus berani menulis sejarah meski penuh tantangan,” tutup Dedi Mulyadi.***
Artikel Terkait
Hari Konstitusi, Rocky Gerung Kritik Negara yang Kalahkan Kedaulatan Rakyat
Pakar Adi Prayitno Kritisi Wacana Pertemuan Prabowo & Megawati: Ada Apa?
HUT RI ke-80 Megawati Tak Hadir, Pakar Politik Ungkap Rahasia di Baliknya
“Hidup Dalam Kepalsuan 10 Tahun”, Amien Rais Kritik Kepemimpinan Jokowi
Korban Jebakan Utang China Muncul, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi Sorotan Awalil Rizky
Ekonom Kritik Target 5,4% RAPBN 2026, Pemerintah Dinilai Terlalu Optimistis