Bisnisbandung.com - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan bersama jajaran Polrestabes Bandung turun langsung membongkar praktik penjualan minuman keras (miras) ilegal dan obat-obatan terlarang.
Aksi ini berawal dari laporan warga yang resah dengan maraknya peredaran barang haram tersebut di sejumlah titik di Kota Bandung.
Dalam operasi gabungan, petugas menemukan miras berbagai merek tanpa izin edar serta obat keras yang diduga dijual bebas.
Baca Juga: Podcast Bukan Alat Pidana, Tegas Susno Duadji soal Kasus Abraham Samad
Beberapa di antaranya bahkan berada di lokasi yang dekat dengan lingkungan sekolah.
Farhan menegaskan Pemkot Bandung bersama Polrestabes tidak akan memberi ruang bagi pelaku penjualan miras ilegal dan obat terlarang.
Dikutip dari instagramnya, Farhan menjelaskan "Kami bersama kepolisian akan memberantas semua penjualan ilegal minimal yang beralkohol."
"Kita ingin melindungi generasi muda dari bahaya miras dan narkoba," kata Farhan.
Baca Juga: Abraham Samad Dijerat Gara-Gara Podcast, Ade Darmawan: Tidak Ada Diksriminasi
Petugas juga memergoki pelaku yang memodifikasi motor untuk mengelabui aparat.
Dalam video terlihat Farhan menegur seorang pemuda yang mengaku belajar minum miras.
"Kalau begini caranya kalian bisa mati. Ini bukan hal sepele," ujarnya.
Menurut laporan barang bukti yang diamankan meliputi ratusan botol miras berbagai jenis, obat keras golongan G, hingga kendaraan bermotor yang digunakan untuk distribusi.
Semua barang bukti dibawa ke Mapolrestabes Bandung untuk proses hukum lebih lanjut.
Baca Juga: Rakyat Kecil Terjepit Pajak, Direktur CELIOS Persoalkan Pajak Orang Super Kaya
Artikel Terkait
‘Dikepung’ Sampah, Herman: Jawa Barat Siap Berlakukan Kontrol TPA
Kunjungi Try Sutrisno, Gibran Bahas Kesehatan Jokowi Sekaligus Serahkan Undangan HUT ke-80 RI
Walk Out! Susi Pudjiastuti Marah Izin KJA Pangandaran: Harus Dicabut!
OPD Terbaik Pemprov Jabar Dapat Hadiah Spesial, Dedi Mulyadi: Kursus di Korea Menanti
Adi Prayitno Analisis Pertemuan Gibran dan Try Sutrisno Bisa Tenangkan Publik
Pertumbuhan Ekonomi 5,12% di Triwulan II, Awalil Rizky: Data BPS Perlu Diuji