Ia sudah meminta jajarannya untuk menyusun skema pelaksanaan, mulai dari pengumpulan sampah, distribusi telur, hingga keterlibatan sekolah dan dinas terkait.
Bahkan telur yang didistribusikan bisa diambil dari program bantuan pangan non tunai (BPNT) atau hasil peternakan lokal binaan.
“Kita mulai dari skala kecil, sekolah percontohan. Nanti bisa diperluas,” kata Dedi Mulyadi.
Dengan program ini Dedi Mulyadi berharap Jawa Barat bisa menjadi pelopor provinsi yang serius menangani sampah plastik sejak dari sekolah dasar.
Baca Juga: 2030 Jadi Tahun Penentuan: Indonesia Selamat atau Bubar dari Middle-Income Trap?
Ia percaya perubahan besar berawal dari langkah kecil yang konsisten dan kolaboratif.
“Desa yang bersih, sehat, dan anak-anak yang cerdas peduli lingkungan. Itu target kita,” tegasnya.
Program unik tukar sampah dengan telur ini diproyeksikan sebagai bagian dari solusi jangka panjang yang bukan hanya ramah lingkungan tapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif di masyarakat Jawa Barat.***
Artikel Terkait
Bupati Subang Ngamuk, Tegur Sopir Truk Besar yang Bikin Macet Sebelum Jam Operasional
Dedi Mulyadi Naik Pitam, Aktivitas Galian Tanah Tol Bocimi Belum Kantongi Izin
Bupati Subang Reynaldy Putra Tutup Galian Tanah Ilegal, Lindungi Lingkungan dan Masyarakat
Praktik Curang Oknum HRD, Dedi Mulyadi Siap Gandeng Polisi Berantas Pungli Rekrutmen
Kekuasaan Politik Jokowi Makin Kerempeng, Amien Rais: Usai Lengser
Kontroversi Bendera One Piece di Bulan Kemerdekaan, Ini Pendapat Adi Prayitno