Hingga tengah hari, arus lalu lintas di Kota Bandung masih terkendali. Namun demikian, potensi meningkatnya eskalasi tetap terbuka bila tuntutan massa tidak segera ditanggapi. Koordinator lapangan bahkan memberi sinyal akan adanya Aksi Jilid 2 yang lebih besar bila Gubernur tak menunjukkan itikad untuk berdialog langsung.
Di tengah meningkatnya ketegangan sosial ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat diminta untuk mengambil langkah bijak. Di satu sisi, perlindungan dan etika bagi pelajar memang penting. Namun di sisi lain, pelarangan tanpa solusi terhadap nasib pekerja pariwisata dinilai sebagai bentuk ketidakadilan struktural.
Aksi ditutup dengan satu tuntutan kuat dari para peserta:
"Cabut SE Gubernur, buka kembali ruang edukasi di lapangan, dan jangan matikan pariwisata rakyat!".***
Artikel Terkait
Tragedi Resepsi Maut! Dedi Mulyadi Janji Santunan Rp150 Juta per Korban
Gubernur Diperiksa? Dedi Mulyadi Siap Hadapi Hukum Usai Menewaskan Tiga Orang di Garut
Putra Gubernur Jawa Barat Buka Suara, Maula Akbar: Bukan Cari Simpati, Ini Alasan Kami Bagikan Makanan!
Wakil Wali Kota Bandung Ngamuk! Erwin: Warung Kelontong Ternyata Jual Ciu Dekat Kampus!
Ngaku Kangen Ono Surono, Dedi Mulyadi Sekalian Semprot Tata Ruang Amburadul Dalam Rapat Paripurna DPRD
Terpilih Menjadi Ketua IA ITB 2025-2029, Agustin Peranginangin Ajak Seluruh Alumni Bersatu Membangun Bangsa