Ia menilai Panji tidak netral sebagai pewawancara dan tampak jelas memiliki agenda untuk menyudutkan Jokowi.
"Panji seolah-olah menyimpulkan bahwa Jokowi mengubah aturan demi meloloskan Gibran jadi Wapres. Tapi dasarnya apa? Hanya asumsi!" kata Ade.
Ia menegaskan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi yang memberi celah bagi Gibran maju sebagai cawapres adalah wewenang yudikatif dan tak ada bukti keterlibatan Jokowi dalam pengambilan keputusan tersebut.
Baca Juga: Operasi Popeye: Senjata Rahasia Amerika Membawa Hujan di Medan Perang Vietnam
Dalam podcast itu, Rocky Gerung menyebut Jokowi sebagai pembunuh demokrasi dan pelanggar UU Perlindungan Anak karena mendorong Gibran maju sebagai cawapres.
Menurutnya Gibran hanyalah “anak kemarin sore” yang dipaksa ikut dalam pusaran kekuasaan oleh sang ayah.
Ade menepis narasi itu. Ia menyebut Gibran memang memiliki elektabilitas tinggi sebagai pemimpin muda dan keputusan politiknya tidak bisa hanya dikaitkan dengan ambisi ayahnya.
"Ini bukan soal dinasti atau paksaan. Ini soal realitas politik dan data elektabilitas," ujar Ade.
Baca Juga: Anies Baswedan Nilai Kasus Tom Lembong Bisa Pengaruhi Reputasi Indonesia di Mata Dunia
Menutup videonya, Ade mengajak semua pihak, terutama selebritas dan intelektual untuk peduli politik secara sehat dan bertanggung jawab.
"Gunakan akal sehat. Kalau nggak ya jangan salahkan kalau Indonesia disesatkan oleh narasi-narasi ngawur seperti ini," tutupnya.***
Artikel Terkait
Riza Chalid Resmi Tersangka! Kejagung Ungkap Permainan Harga dan Aset Pertamina
Riza Chalid Terseret Korupsi Migas, Pertamina Klarifikasi Tapi Tak Banyak Bicara
Perang Narasi! Dedi Mulyadi Vs Eko Soal Nama RSUD Al-Ihsan menjadi RSUD Welas Asih
Hoaks Besar! Sekda Jawa Barat Bantah APBD Merosot, Justru Unggul dari Provinsi Lain
‘Arogan dan Anti-Islam’, Ruli Armain Serang Kebijakan Dedi Mulyadi di Jawa Barat!
Bongkar Paksa! Satpol PP Kota Bandung Sisir Bangunan Liar dan PKL Pelanggar Aturan!