Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan kesiapannya untuk tidak takut dibenci demi menangani persoalan banjir yang terus berulang di wilayahnya.
Menurut Dedi Mulyadi banjir bukan semata-mata akibat hujan deras tapi karena kerusakan tata ruang dari hulu hingga hilir.
Dedi Mulyadi menyebut banyak wilayah resapan air kini sudah berubah menjadi kompleks perumahan, pabrik, dan bangunan liar.
Baca Juga: Mari Mengenal Macam Diet Vegetarian Dan Manfaatnya
“Penyebab utama banjir itu ada tiga: daerah hulu berubah fungsi jadi bangunan, sungai menyempit dan dangkal serta rawa dan danau yang hilang karena diuruk,” tegas Dedi Mulyadi dalam instagramnya.
Menurut Dedi Mulyadi sungai-sungai di perkotaan makin sempit karena dipenuhi permukiman dan sedimentasi.
Di sisi hilir, rawa dan danau yang dulunya menjadi penampung air justru diubah jadi kawasan komersial.
Menghadapi situasi ini Dedi Mulyadi menyerukan tindakan tegas dan berani, meskipun akan menuai protes.
Baca Juga: Simak Tren Spiritual Terkini, Salah Satunya Mungkin Sedang Anda Lakukan!
Ia menyampaikan tiga langkah utama:
1. Mengembalikan fungsi daerah hulu dengan membongkar bangunan di kawasan resapan.
2. Normalisasi sungai melalui pelebaran dan pengerukan serta pembongkaran bangunan liar di bantaran.
3. Pemulihan fungsi rawa dan danau yang kini hilang atau berubah fungsi.
“Ini pasti tak populer. Bisa dicaci, dibully, dibenci. Tapi pemimpin harus berani ambil risiko itu,” ujar Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Ini Dia Beda Religius Dan Spiritual, Jangan Salah Paham Ya..
Artikel Terkait
Viral Anak Pemulung Gagal Sekolah, Dedi Mulyadi Langsung WA Wali Kota dan Dinas Pendidikan!
Rp600 Miliar Sudah Turun Tapi Ijazah Masih Ditahan? Dedi Mulyadi: Jangan Main-Main!
ASN Bandung Diawasi Ketat! Wakil Wali Kota Erwin: Lurah dan Camat Malas Siap-Siap Digeser
Ade Armando Ungkap Strategi Rahasia Komisaris Baru Untuk Majukan PLN NP!
Emang Ade Armando Paham Setrum?!” Adi Prayitno Kritik Jabatan Komisaris di PLN
Amien Rais Bongkar ‘Raibnya’ Jokowi: “Anda Sudah Selesai, Indonesia Tidak Butuh Lagi!”