“Ini adalah simbol komitmen kita bersama untuk menata kawasan ini menjadi tempat yang tertib, indah, dan nyaman. Tidak boleh lagi menjadi sumber kemacetan dan masalah sosial,” tegas Dedi Mulyadi dalam instagramnya.
Gubernur juga mengajak seluruh pihak terkait untuk bekerja sama menyelesaikan persoalan seperti terminal liar, kios ilegal, dan kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi akibat kondisi kawasan yang kumuh ini.
Dalam kesempatan itu Dedi Mulyadi juga berpesan agar para birokrat tidak hanya fokus pada pekerjaan dan kewenangan semata tapi juga harus turun langsung dan bergerak memperbaiki kondisi di lapangan.
“Kalau jalur Cileunyi ke arah Sumedang itu kan kanan kirinya kumuh, warung liar dan sampah berserakan. Saya ingatkan kepada semua birokrat ini wilayah kita jangan cuma ngomong tapi ayo kita benahi bersama. Pemerintah provinsi harus jadi regulator yang bergerak, bukan diam,” ucapnya.
Baca Juga: Soal Putusan MA Kurangi Vonis Setya Novanto, Saut Situmorang: Kita Harus Menghargai
Ia pun menegaskan bahwa Jawa Barat adalah daerah yang diciptakan dengan penuh keindahan “sepenggal tanah dari surga” yang harus dijaga dan dirawat oleh seluruh lapisan masyarakat dan pejabat pemerintah.
Gebrakan pelantikan ASN di lokasi tak biasa ini sekaligus menjadi simbol bahwa perubahan harus dimulai dari hal-hal nyata yang dirasakan langsung oleh warga.
Dengan cara ini Pemprov Jawa Barat ingin menghadirkan birokrasi yang bersih, peduli lingkungan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.***
Artikel Terkait
Amien Rais Bongkar Kebusukan Kekuasaan: Pejabat Korupsi Sambil Lupa Kematian!
Surat Pemakzulan Gibran Tak Dibacakan, DPR Diam? Feri Amsari: Disabotase!
Nasib DPRD dan Kepala Daerah Terancam Kosong, Pengamat: Siap-siap Kekuasaan ‘Pejabat Bayangan’!
ANEH! Bareskrim dan Jokowi Berbeda Cerita Soal Ijazah, Ikrar Nusa Bhakti: Ada Apa?
Bahlil Jadi Magnet, Pengamat: Ratusan Aktivis Cipayung Rela Tinggalkan PKS dan Gelora untuk Golkar!
350 Personel Satpol PP Kota Bandung Tertibkan PKL di 6 Titik