Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat suara terkait insiden perusakan sebuah rumah di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Rumah milik Ibu Nina yang dihuni oleh Pak Yongki dan keluarganya itu dirusak massa karena disangka sebagai tempat ibadah.
Padahal rumah tersebut hanyalah hunian pribadi yang kerap digunakan untuk kegiatan pembinaan mental dan doa.
Baca Juga: Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri
Dedi Mulyadi menegaskan tindakan anarkis seperti ini tidak bisa dibiarkan.
Ia memastikan bahwa kasus ini adalah murni tindak pidana dan harus diproses secara hukum.
"Saya meyakini proses hukum akan berjalan objektif. Saya percaya kepolisian dari Polres Pelabuhan Ratu akan bertindak berdasarkan fakta dan alat bukti yang ada," ujar Dedi Mulyadi dalam instagramnya.
Menurut Dedi Mulyadi perusakan yang terjadi hanya karena penghuni rumah menyanyikan lagu-lagu keagamaan adalah bentuk kesalahpahaman yang tidak bisa dibenarkan.
Ia menyesalkan tindakan main hakim sendiri yang justru mengancam kerukunan antarwarga di Jawa Barat.
Demi memulihkan kondisi korban Dedi Mulyadi tak hanya mendesak penegakan hukum tapi juga memberikan bantuan langsung.
Ia mengaku telah mengeluarkan dana pribadi sebesar Rp100 juta untuk memperbaiki rumah yang rusak.
Bantuan itu langsung diserahkan ke keluarga korban sebagai bentuk dukungan konkret.
"Selain itu kami juga akan menurunkan tim psikolog untuk membantu proses pemulihan trauma terutama bagi anak-anak korban," tambahnya.
Baca Juga: Fenomena Bambu Petuk Mengalirkan Air di Cianjur Bikin Warga Heboh
Artikel Terkait
Dari Sampah sampai Penyempitan, Wali Kota Bandung Farhan Turun Langsung Benahi Trotoar Taman Lalu Lintas
Wali Kota Bandung Farhan Akui Kota Belum Ramah Disabilitas, Ini Solusinya!
Warga Bumi Asri Keluhkan Sampah, Erwin Gerak Cepat! Tembok Akan Dirobohkan
OTT KPK Menjerat Kadis PUPR Sumatera Utara, Begini Jawaban Gubernur Bobby Nasution!
Jangan Biarkan Indonesia Dikuasai Tukang Ngibul, Rocky Gerung: Insinyur Waktunya Bergerak!
Prabowo Lebih Percaya Megawati, Ikrar Nusa Bhakti Bongkar Fakta: Jokowi Hanya Pelengkap!