Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buka suara terkait pandangan sebagian pihak yang menyebut dirinya sebagai "Gubernur berisik".
Dalam instagramnya, Dedi Mulyadi menyampaikan permohonan maaf.
Sekaligus menjelaskan alasan di balik sikap kritis dan vokalnya terhadap berbagai persoalan di Jawa Barat.
Baca Juga: BroBli Gym Sport and Art Studio Resmi Hadir di Kota Bandung
"Saya tahu ada yang bilang saya ini berisik tapi keberisikan itu karena birokrasi kita lama tidur," kata Dedi Mulyadi.
Menurutnya ketidakberesan birokrasi membuat banyak persoalan lama tak terselesaikan.
Contohnya banyak bangunan liar yang berdiri di bantaran sungai dan bahkan di hamparan sawah serta perkebunan teh yang indah dibiarkan begitu saja.
Lebih parah ada oknum-oknum yang mengkoordinasi bangunan-bangunan tersebut dan menerima uang sewa secara rutin.
"Dibiarkan ada yang mengkoordinatori, ada yang setorannya ini yang membuat saya berisik. Karena kalau tidak diingatkan, siapa lagi?," ujar Dedi Mulyadi.
Baca Juga: “Makin Terbaca Kegugupan” Rocky Gerung Soal Ijazah Jokowi dan Jejak Pasar Pramuka
Ia menilai keberisikan dirinya menjadi sorotan karena ada kelompok yang kehilangan "setoran" dari pengelolaan wilayah tersebut.
Sehingga kemudian menggerakkan narasi negatif lewat politisi dan organisasi tertentu.
"Kita harus mulai membenahi hal ini dari sekarang. Sampai kapan kita membiarkan tanah Jawa Barat berubah menjadi kumuh dan tumpukan kehidupan yang kacau?" tegasnya.
Dedi Mulyadi mengingatkan kerusakan lingkungan yang makin meluas akan berimbas pada kehidupan masyarakat yang akhirnya depresi dan harus mencari hiburan yang tidak sehat.
Baca Juga: Pegiat Media Sosial Sebut BUMN Seperti Perusahaan Keluarga, Kritik Keras Era Erick Thohir
Artikel Terkait
Konflik Iran-Israel Memanas, Presiden Prabowo Perintahkan Segera Evakuasi 380 WNI di Teheran
Pemimpin Sejati menurut Dedi Mulyadi: Prioritaskan Kepentingan Rakyat Banyak Bukan Sekelompok
Dapat Rp10 Juta per KK, Om Zein: Warga Desa Pasir Munjul Harus Segera Pindah dari Penampungan
Jalan Parung Panjang Rusak Parah, Dedi Mulyadi: Akibat Proyek Jakarta-Tangerang
Pandangan Amien Rais tentang Konflik Palestina-Israel dan Harapan dari Doa Umat
Mengulik Kunci Sukses China Keluar dari Kemiskinan Versi Budiman Sudjatmiko