Dedi Mulyadi mengungkapkan fenomena sosial yang unik di mana petani yang menanam padi justru tidak menikmati beras hasil tanamannya sendiri.
Uang hasil panen sering habis untuk keperluan hajat dan arisan yang mengakibatkan kemiskinan tetap berputar.
Dia juga menyebut maraknya pinjaman rentenir dan pinjol ilegal di desa-desa yang makin memperparah kondisi ekonomi petani kecil.
Baca Juga: “Dosa Ini!” Dedi Mulyadi Geram dengan Perusahaan BUMN yang Menyimpang
“Di setiap RT ada kelompok ibu-ibu yang jadi pengelola pinjaman rentenir dengan bunga tinggi. Ini adalah pelanggaran pidana dan harus diberantas,” tegasnya.
Sebagai solusi Dedi Mulyadi mendorong pembangunan koperasi merah putih dan pengelolaan gudang penyimpanan padi (leuit) ala kampung adat Sunda sebagai upaya ketahanan pangan lokal.
“Saya berharap desa-desa di Jawa Barat bisa memulai kembali budaya menyimpan padi di lumbung umum agar tidak selalu bergantung pada Bulog,” tutup Dedi Mulyadi.***
Artikel Terkait
Anies Baswedan Jadi Target PPP untuk jadi Ketua Umum Partai, Ini Alasan Pengamat
Wapres Gibran Siap Berkantor di IKN, Pengamat Politik: Pemerintah Tegaskan Lanjutkan Pembangunan Ibu Kota Baru
Ijazah Jokowi Dipertanyakan Lagi! Feri Amsari Coba Bandingkan Sama Obama
Fotokopi Ijazah Jokowi Diduga Palsu, Roy Suryo Ungkap Kejanggalan
Ijazah Palsu? Sujiwo Tejo: Pemimpin Itu dari Universe Bukan dari Universitas!
Sampai Kapan Negara Kalah dari Premanisme? Sobary Angkat Suara!