Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan sikap tegasnya terhadap kerusakan lingkungan dengan menutup permanen seluruh aktivitas tambang di kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon.
Keputusan ini diambil menyusul insiden tragis yang terjadi di lokasi tambang serta terungkapnya berbagai penyimpangan dalam pengelolaan lahan oleh perusahaan milik negara.
Tambang seluas 30 hektare yang dikelola oleh tiga yayasan, termasuk satu koperasi pesantren, resmi dihentikan operasionalnya.
Baca Juga: PPP Butuh Pemimpin Populer dan Mendapat Dukungan Prabowo, Sorotan Pengamat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa penutupan ini bersifat permanen dan tidak akan ada pembukaan izin kembali di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Gubernur Dedi mengkritisi keterlibatan Perhutani dalam penyalahgunaan lahan hutan menjadi area tambang.
“Ini kan lagi-lagi, dulu perkebunan itu menjadi PT Sewa Tanah. Nah, sekarang Perhutani menjadi PT Sewa Lahan untuk pertambangan,” lugasnya dilansir dari youtube Kompas TV.
Menurutnya, perusahaan BUMN yang seharusnya fokus pada pengelolaan hutan justru berubah menjadi penyewa lahan untuk kepentingan pertambangan.
Baca Juga: Gibran akan Pindah di IKN, Pegiat Media Sosial: Ini Paling Diinginkan Kubu Pro Prabowo
“Nah, ini perusahaan-perusahaan BUMN yang aneh-aneh ini harus segera memperbaiki diri. Ini dosa ini, Pak,” tegasnya.
Ia menyebut perilaku seperti ini sebagai bentuk penyimpangan serius yang harus segera diperbaiki oleh pihak terkait.
Pemerintah daerah juga menyoroti pentingnya pemulihan kondisi lingkungan, terutama terkait pencemaran sungai yang berdampak pada sektor pertanian masyarakat sekitar.
Program rehabilitasi akan dilakukan secara menyeluruh sebelum wilayah tersebut dapat dialihfungsikan kembali, termasuk kemungkinan pengembangan kawasan wisata yang pernah direncanakan pada awal 2000-an.
Gubernur Dedi Mulyadi juga meminta Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk segera merevisi tata ruang wilayah agar dikembalikan menjadi kawasan hijau, bukan pertambangan.
Baca Juga: Kejaksaan Agung Jadi Indikator Kunci Hubungan Prabowo dan Jokowi? Sorotan Rinny Budoyo
Artikel Terkait
Gak Bisa Main Malam-malam Lagi, Nih! Aturan Baru dari Gubernur Dedi Mulyadi buat Pelajar Jawa Barat
Gubernur Dedi Mulyadi Tegaskan Perbedaan Antara Politik dan Sepak Bola dalam Kasus Suporter Persikas
Dedi Mulyadi Tegaskan Urusan Persikas Kewenangan Bupati Bukan Gubernur
Helmy Yahya Bongkar Personal Branding Dedi Mulyadi
Persikas Butuh Investor, Gubernur Dedi Mulyadi Siap Jadi ‘Media Promotor’ Bukan Pengelola
Preman Dibina di Barak Militer dan Polri, Dedi Mulyadi: Pemerintah Harus Membuat Ruang Kesadaran