Ke depan ia mengatakan bahwa para bupati dan wali kota sudah mulai mengambil peran untuk mengadopsi program serupa.
Ia berharap dari Jawa Barat akan lahir generasi muda hebat yang siap membangun Indonesia.
Terkait kritik dari sejumlah pihak termasuk KPAI Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa pihaknya tetap terbuka untuk evaluasi.
Namun ia menegaskan bahwa program ini mengedepankan keseimbangan antara hak dan kewajiban anak termasuk menanamkan rasa hormat kepada guru dan orang tua.
Baca Juga: Kasus ‘Fantasi Sedarah’ Jadi Alarm Bahaya, MUI : Kita Defisit Moral dan Keilmuan
“Kalau semuanya diterapkan di semua daerah, mari kita lihat hasil akhirnya dan dengar suara anak-anak. Jangan dulu menghakimi,” tambahnya.
Dedi Mulyadi juga menyoroti peran lingkungan dalam membentuk karakter anak.
Ia mengatakan bahwa ledakan emosional para remaja bisa diarahkan ke hal positif jika dibina dengan benar.
“Kalau lingkungannya tidak positif, anak-anak ini bisa ke arah tawuran, narkoba. Tapi kalau diarahkan ke bela negara hasilnya seperti yang kita lihat: hormat ke orang tua, disiplin, semangat tinggi,” tutupnya.***
Artikel Terkait
Mantan Menkominfo Budi Arie Klarifikasi Tuduhan Terima Uang Judi Online
Pandangan Buruk soal Pendidikan Barak Militer, Dedi Mulyadi: Justru Lindungi Hak Anak
Dicintai Warga Tapi Dibenci PDIP, Kisah Dedi Mulyadi Versi Ade Armando
Jokowi Rebut Peran Gibran, Begini Kritik Pedas Budayawan Mohamad Sobary
Gubernur Dedi Mulyadi Disebut Otoriter? Pengamat: Tapi Efektif dan Rakyat Suka!
Kongres PDIP Ditunda, Ada Apa? Ini Kata Pengamat Politik