Gubernur Konten Lebih Baik, Dedi Mulyadi: Saya Belum 100 Hari Sudah Banyak Orang yang Kepanasan

photo author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 20:45 WIB
Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat (Tangkap layar youtube Humas Jabar)
Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat (Tangkap layar youtube Humas Jabar)

bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan berbagai capaian awal pemerintahannya dalam pidato upacara Hari Kebangkitan Nasional yang digelar di Lapangan Gasibu, Bandung, pada Selasa, 20 Mei 2025.

Dalam pidato tersebut, ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang aktif dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.

Dedi menyebut dirinya sebagai "gubernur konten", yang lebih baik daripada "gubernur molor".

Baca Juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi dan Polemik Lingkar Pinggang serta Gaji, Apa Kata Pengamat Politik UIN?

“Gubernur konten lebih baik daripada jadi gubernur molor. Gubernur konten punya duit diberikan pada rakyat daripada gubernur molor,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa dana yang diperoleh dari aktivitas digital digunakan untuk mendukung berbagai program sosial dan pendidikan, termasuk Sekolah Kebangsaan. Program ini telah menarik minat ribuan peserta dari berbagai wilayah di Jawa Barat.

Sekolah Kebangsaan merupakan inisiatif pendidikan karakter berbasis pelatihan lapangan. Peserta akan menjalani masa pelatihan secara bertahap selama satu tahun, dimulai di fasilitas Dodik, Lembang, dan dilanjutkan di Badan Diklat ESDM Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Hendri Satrio Bongkar Dugaan Budi Arie Raup Rp 20 Miliar per Bulan dari Judi Online

 Dedi menyatakan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya mendidik secara mental, tetapi juga memberikan fasilitas lengkap seperti makan, tempat tidur, seragam, uang saku, dan bonus tunai.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Dedi juga mengumumkan bahwa para peserta didik dari Sekolah Kebangsaan akan menjadi petugas upacara 17 Agustus di lingkungan Pemprov Jawa Barat.

Sebagai bentuk penghargaan, ia menyiapkan bonus Rp25 juta bagi para petugas upacara yang berasal dari program tersebut.

Gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi yang terjun langsung ke lapangan dan sering menggunakan media sosial untuk menyampaikan program-programnya telah memicu berbagai reaksi.

 Ia menyatakan bahwa pendekatan terbuka dan langsung ke masyarakat justru memberikan manfaat nyata, dibandingkan pola kepemimpinan yang terlalu formal dan lambat.

Baca Juga: Krisis Kesejahteraan Driver Ojol, Pengamat Politik: Ini Tanggung Jawab Negara

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X