Pendekatan humanis ini menjadi sorotan karena berbeda dari cara lama yang sering kali mengandalkan Satpol PP dan berujung konflik.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa penataan PKL harus mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan keberlanjutan ekonomi.
"Saya enggak mau rakyat rugi. Kita rapikan kasih waktu, kasih uang, kasih pekerjaan. Nanti kalau tempatnya sudah siap mereka bisa balik lagi jualan dengan rapi," ujarnya.
Baca Juga: Tidak Setuju dengan Pembangunan Sekolah-Sekolah Unggulan, Irma Suryani Ungkap Hal yang Dibutuhkan
Trotoar Pasteur hingga Gedung Sate rencananya akan dikelola langsung oleh Pemprov Jawa Barat.
Kawasan ini akan disulap menjadi etalase wajah Kota Bandung dengan taman-taman tertata dan jalur pedestrian yang nyaman.
"Ini pintu gerbang kota. Kalau rusuh kesannya ke seluruh Bandung jelek. Kita tata agar jadi kebanggaan," kata Dedi Mulyadi.***
Artikel Terkait
Skandal Ridwan Kamil & Lisa Makin Panas! Pengamat Sebut Jawaban Ridwan Kamil Tak Meyakinkan
Janji Tinggal Janji! Jokowi Digugat Rp300 Juta Gara-Gara Mobil Esemka
Indonesia Gelap? Prabowo Tantang Para Pengkritik Maju ke Depan Berdialog!
Disambut Erdogan, Presiden Prabowo Ungkap Rencana Strategis Indonesia-Turki
Tanpa Script Tanpa Sensor, Pengamat Politik: Dialog Prabowo dan 7 Pemred Momen Langka!
Prabowo Bicara Langsung ke Jurnalis, Pengamat Politik: Ini Tamparan Buat Jubir Istana