Bisnisbandung.com - Masalah yang melilit Bandara Kertajati dan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jawa Barat kembali mencuat.
Dalam pertemuan informal antara Dedi Mulyadi dan Komisi 3 DPRD Jawa Barat berbagai solusi pun mulai dirancang untuk mengatasi krisis finansial yang membayangi.
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyoroti kondisi 41 BUMD yang dimiliki provinsi di mana hanya segelintir yang benar-benar menghasilkan keuntungan.
Dikutip dari youtubenya Dedi Mulyadi menjelaskan "Yang benar-benar untung itu Bank Jabar dan sebagian dari Migas Jabar. Sisanya? Banyak yang antara hidup dan mati."
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menjadi salah satu BUMD dengan masalah paling pelik.
Bandara ini mendapat pendanaan dari APBD sebesar Rp900 miliar ditambah pinjaman sindikasi bank senilai Rp1,5 triliun yang kini membengkak menjadi Rp3 triliun akibat restrukturisasi saat pandemi.
"Masalahnya pendapatan BIJB masih jauh dari cukup untuk menutup biaya operasional yang mencapai Rp130 miliar per tahun," kata seorang anggota DPRD Jabar.
Baca Juga: Rekrutan Baru Inter Milan Ini Dinilai Sebagai Gelandang dengan Masa Depan Cerah
Dengan pemasukan yang minim BIJB terus bergantung pada penyertaan modal Pemprov Jabar.
Tahun ini saja APBD Jabar menyuntikkan Rp50 miliar untuk menutupi operasional bandara.
"Jika utang tidak terbayar aset bandara berpotensi disita bank. Padahal nilai asetnya Rp2,9 triliun sementara utangnya sudah Rp3 triliun," lanjutnya.
Dedi Mulyadi mengusulkan solusi konkret agar BIJB bisa hidup kembali.
Salah satunya adalah memperbaiki aksesibilitas dan memberi insentif bagi maskapai yang ingin terbang dari Kertajati.
Artikel Terkait
IKN Lebih Cepat Masuk ke "Kuburan Sejarah" Sindir Amien Rais
Andrinof Chaniago: Di Era Prabowo IKN Kembali ke Jalan yang Benar
IKN Jadikan Saja Pangkalan Elpiji 3 Kg Sindir Rocky Gerung!
Jokowi Serahkan Tambang ke China, Said Didu: Morowali Kaya Tambang Tapi Warganya Tetap Miskin!
Blak-blakan Adi Prayitno: Nasib IKN Kini Wassalam!
Adu Gengsi Jokowi dan Megawati, Adi Prayitno: Siapa Paling Berpengaruh di Dunia?