Bisnisbandung.com – Hari Down Syndrome Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret dan hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap tanggal 2 April.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM Puspa Terang Nusantara pada 2 April 2024 mengadakan Jalan Santai dalam rangka memperingati hari kepedulian terhadap down syndrome dan autisme di The Hive Bumi Pancasona, Kota Baru Parahyangan.
Acara Fun Walk ini terinspirasi oleh gerakan The Purple Parade di Singapore yang diselenggarakan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
Baca Juga: Memiliki Anak Down Syndrome Bukan Akhir Dunia
Dengan diselenggarakannya Fun Walk Stronger Together ini juga diharapkan masyarakat Bandung dapat lebih peduli dan tidak memandang aneh ketika ada anak-anak down syndrome atau autis di sekitar kita.
Devi Sumarno, Kepala Sekolah PKBM Puspa Terang Nusantara menyampaikan bahwa tema Stronger Together dalam acara Fun Walk ini merupakan sebuah harapan agar para guru, terapis, orang tua dan sekolah-sekolah sejenis dapat bekerjasama dan berkolaborasi untuk bisa saling menguatkan satu sama lain.
Devi yakin bahwa walaupun anak-anak memiliki berkebutuhan khusus dan memiliki keterbatasan, tapi mereka bisa berkembang, bahkan bisa jadi berkat setidaknya bagi orang di sekitar mereka.
Devi Sumarno mengatakan, “Saya percaya banget mereka mampu dan bisa berdaya untuk masyarakat.”
Baca Juga: Bocah Penderita Down Syndrome, Tidak Mendapat Perhatiah Pemerintah
PKBM Puspa Terang Nusantara adalah integrasi dari pelayanan terapi dan akademik bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang sudah berdiri selama 8 tahun di Bandung dengan jumlah murid sebanyak 50 anak.
Murid-murid di PKBM Puspa Terang Nusantara terdiri dari anak-anak berkebutuhan khusus seperti autisme, ADHD, disabilitas intelektual, down syndrome dan cerebral palsy dengan rentang usia dari tiga sampai 20 tahun.
Orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus mungkin akan merasa berjuang sendiri. Melalui acara ini diharapkan setiap orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus tidak merasa sendiri.
Event yang dihadiri 100 anak bersama orangtua mereka masing-masing ini menjadi ajang pertemuan dan berbagi cerita di antara orangtua.
Para orangtua akhirnya merasa dikuatkan dan bersama bisa berjuang untuk membesarkan anak-anak spesial mereka.
Artikel Terkait
Kebiasaan Penyebab Anak Pendek, Pantesan Orang Indonesia Tingginya cuma Segitu
Mau Diet Saat Puasa di Bulan Ramadhan? Begini Tipsnya
Hati-hati 5 Kebiasaan Sepele Sebabkan Ginjal Rusak di Usia Muda
Virus Covid-19, Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Flu Singapore: Mana yang Lebih Menakutkan? Waspada Jangan Sampai Kena Virus-Virus Ini
Ini Dia Jam Tidur Malam yang Sehat Menurut Dokter Naturophaty Agar Fungsi Livermu Tak Terganggu
7 Kebiasaan yang akan Membuat Otak Tidak Cepat Menua, Salah satunya Bersenang-senang