Lampu Padam Saat Diskusi "Dirty Vote" di UIN Bandung, Siapa yang Salah?

Baca Juga: Kronologi Dihalanginya Mahasiswa UIN Bandung Diskusi dengan Dandy Laksono dan Aktor Film Dirty Vote

Namun pengakuan salah satu satpam SC bernama Asep, bahwa dirinya sudah melakukan tugas sesuai perintah yang tertera.

Mengingat perizinan tempat sampai pukul 22.00 WIB sehingga tidak mungkin untuk memadamkan lampu sebelum waktu yang sudah disepakati.

"Surat izin nya ada dari kemahasiswaan izin nya sampai jam 9, jadi saya paksakan perintahnya sampai jam 9" Ungkap Asep. 

Sementara surat keputusan (SK) Rektor tahun 2014 pasal 1 ayat 7 tentang Tata Tertib SC yakni penggunaan lampu di gedung SC sampai jam 22.00 WIB.

Baca Juga: Info Penting! 7 Beasiswa Kuliah di Indonesia yang Jarang Diketahui, Ada Biaya Hidup Sampai Lulus

Sebelumnya masalah lampu padam yang disebut UIN gelap sudah menjadi masalah pihak mahasiswa dengan Wakil Rektor III.

Arya Pradana sebagaiKutua DEMA UIN SGD Bandung gua mengetahui adanya atasan jam malam pada gedung SC. 

Namun, pemilihan gedung SC ini adalah jalan terakhir setelah tidak adanya izin pelaksana diskusi di gedung Abdjan Solaeman. 

Sebelum acara diskusi dimulai diketahui adanya keanehan yang muncul seperti teror dipesan WhatsApp. 

Baca Juga: Mahfud Niat Menyindir Dengan Video Lebah, Netizen: Prof Itu Tawon Bukan Lebah

Arya menyebutkan jika teror yang masuk ini bahkan sempat membuat panitia goyah untuk memberhentikan acara diskusi ini. 

"Sejak sore sudah masuk beberapa chat dari orang tidak dikenal yang mencoba mengintimidasi supaya kegiatan ini di berhentikan. Dari pihak panitia pun sempat ingin memberhentikan agend ini" Ungkap. Arya. 

Beberapa fakta ini memperkuat opini bahwa diskusi Dirty Vote yang berjalan akhirnya dilarang. 

Bahkan hal ini memperkuat opini jika Diskusi setelah Dirty Vote di curangi oleh oknum tertentu.