Bisnisbandung.com - Nyamuk Aedes aegypti menjadi perhatian serius setelah kasusnya meningkat pada akhir tahun 2023 ini.
Kota Bandung menjadi penyumbang terbesar dalam kasus demam berdarah
Meski berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung pada tahun 2023 bulan Januari hingga Juli terdapat 1.281 kasus
Yang artinya mengalami penurunan bila dibanding dengan tahun 2022 tercatat sebanyak 5.202 kasus.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Sebar Nyamuk Wolbachia di 5 Kota, Ini Penyebabnya!
Nyamuk ini dikenal sebagai penyebar penyakit berbahaya,
Terutama karena perannya sebagai penyebar virus-virus mematikan seperti dengue, Zika, chikungunya, dan demam kuning.
Aedes aegypti adalah nyamuk kecil berwarna hitam dengan bintik putih pada tubuh dan kaki.
Nyamuk ini aktif pada pagi dan sore hari, menjadikan mereka aktif menyebarkan penyakit
Karena waktu tersebut seringkali bersinggungan dengan aktivitas manusia.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, seperti menutup wadah penampungan air,
Tidak membiarkan sampah terbuka terlalu lama, menggunakan kelambu saat tidur, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Bau Badan: Apakah Alasan Nyamuk Lebih Suka Menggigit Seseorang?
Alih - alih demikian cara lain dilakukan untuk menekan kasus DBD tersebut yakni dengan memperbanyak
Dan menyebarluaskan nyamuk jenis wolbachia di Ujungberung Kota Bandung.
Artikel Terkait
Zest Hotel Sukajadi Bandung Dengan Teman Sporty Menggelar Charity Fun Run Dalam Rangka Anniversary ke 8
Agar Hak Pilih Terakomodasi, Ketua DPRD Kota Bandung Ajak Anak Muda Segera Membuat KTP
Terima Surat Tugas Sebagai Bacawalkot Cimahi dari Partai Golkar, Firaldi Akbar: Mohon Doa dan Dukungan Semua Pihak
Curah Hujan Gak Lagi Mempan, Berikut Beberapa Faktor Penyebab Kota Bandung Menjadi Sangat Panas
Pemkab Bandung Perpanjang Penghapusan Denda Pajak Daerah Hingga 24 Desember 2023
Pro Palestina, Aksi Turun Kejalan? Galang Donasi? Boikot Produk Pro Israel ?!