Bisnis Bandung -- Wartawan Senior/Penulis buku, Maman Suherman di program "Maling", di channel youtube HAS Creative, mendesak masyarakat untuk mewaspadai kepalsuan pejabat di media sosial.
Maman Suherman mengkritisi pejabat dan anggota DPR yang fokus kepada media sosial, padahal mereka sudah digaji besar.
Mereka lebih fokus pencitraan di media sosial, sedangkan didalam gedung/kantor kerjanya tidur, atau bahkan tidak ada kerja nyata.
Vlog - vlog atau konten media sosial pejabat didaerah juga terkadang isinya tentang kunjungan kerja didaerah lain, ke Jakarta.
Kenapa isi vlog atau kontennya tidak menceritakan tentang didaerahnya, menyuarakan kondisi didaerahnya, seperti kondisi banjir, kemiskinan dan sebagainya.
Baca Juga: Tak Melulu Negatif Kata Pansos Kerap Hiasi Media Sosial
Kenapa itu tidak kita kritisi? tanya Maman Suherman dichannel tersebut.
Maman Suherman menegaskan, hati - hati dengan kepalsuan pejabat yang ada atau muncul di media sosial.
Pejabat tersebut seringkali menampakan seolah - olah dia peduli, padahal hanya untuk konten, seolah - olah dia "Robin Hood", murah hati, padahal ternyata merugikan juga.
Pejabat itu ada yang cari "rich" ada juga yang mencari popularitas di media sosial.
Biarkan saja, karena itu akan berproses, dan lama kelamaan masyarakat akan tahu.
Masyarakat atau publik pada akhirnya akan tahu, apakah ini drama, ini fakta, ini realita ini bukan realita, masyarakat tidak akan bisa terus dibodoh - bodohi.
Bukti yang sederhana, kasus "crazy rich". Mereka juga diberi panggung oleh pejabat.
"Saya berharap jangan berhenti sampai disini dramanya, cari tahu siapa pejabat/orang - orang besar dibelakangnya yang memberi modal, dan usut kembali siapa yang memberi panggung para crazy rich ini", tegas Maman Suherman.
Artikel Terkait
Kembalikan Uang Kontrak dari DNA Pro Hampir Rp I Miliar, Intip Sumber Kekayaan Ivan Gunawan
SMKN 3 Yogyakarta dan SMKN 7 Surakarta Optimalkan Bursa Kerja Khusus sebagai Penyaluran Kerja Lulusan SMK
Ridwan Kamil Lepas Pengiriman Minyak Goreng Curah Bersubsidi di Jabar, RW-RW Imbau Manfaatkan Konsep Sapawarga