Bisnis Bandung - "Dan nanti ketika dia lihat banyak yang share banyak like dan sebagainya mulai semangat dia" ujar ustadz Harits Abu Naufal seperti yang dilansir Bisnis Bandung dari Instagram, haritsabunaufal (11/4/2022)
Salah satu pengingat dari ulama tentang sebagaimana besar keikhlasan kita dalam berbagi kebaikan, berbagi ilmu.
Ikhlas yang hanya mengharap ridho Allah Subhannahu Wa Ta'ala.
"Sementara para ulama ketika mereka menjelaskan keikhlasan"
"Ikhlas itu tidaklah menambah semangat dengan pujian dan tidak mengurangi semangat dengan celaan" ungkap ustadz Harits Abu Naufal.
Baca Juga: Cerita Ramadhan : Puasa itu untuk-Ku
Ustadz Harits Abu Naufal lebih lanjut menjelaskan jika orang ikhlas dalam menyikapi pujian dan celaan itu sama, tidak ada bedanya.
"Ente memuji saya, ente menyanjung saya, gak ada urusan sama saya karena sanjungan ente gak berefek apapun buat saya"
"Celaan ente juga tidak berefek apapun pada saya" ujar ustadz Harits Abu Naufal.
Orang yang ikhlas itu mengharapkan sesuatu yang datang dari Allah Subhannahu Wa Ta'ala.
Walaupun manusia menghinanya, walaupun manusia mencelanya.
Seorang yang ikhlas akan tetap bersemangat, ketika mengetahui apa yang ia lakukan adalah kebaikan.
Baca Juga: Cerita Ramadhan : Bagaimana Perasaanmu jika Rabbmu Mencintaimu?
Kebaikan sesuai dengan syariat, sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ
"Selama itu memang yang dicintai dan diridhoi oleh Allah, ia akan terus bersemangat."
Artikel Terkait
Cerita Ramadhan : Tak Mampu Beribadah, Masih Dapatkan Pahala
Cerita Ramadhan : Ciri Orang Mukmin Itu Tukang Taubat