Percakapan tentang Setetes Kehidupan

photo author
- Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB
Ilustrasi air kehidupan (pexels/Pixabay)
Ilustrasi air kehidupan (pexels/Pixabay)



Oleh: Ummu Fahhala, S. Pd.
(Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi)

Bisnisbandung.com - “Lihat, airnya bening sekali,” kata Rani sambil menatap botol air mineral di tangannya.

“Bening sih, tapi kamu tahu nggak, dari mana asal airnya?” tanya Pak Hasan, guru geografi di desanya, sembari menutup berita dari media online yang baru saja ia baca.

Rani menggeleng. “Dari gunung, kan? Katanya dari mata air alami.”
Pak Hasan tersenyum tipis. “Kalau dari permukaan, iya. Tapi banyak pabrik sekarang ambilnya dari dalam tanah, lewat pengeboran ratusan meter.”

“Serius, Pak?”
“Iya. Disebut sumur artesis. Airnya diambil dari lapisan bawah tanah, jauh di dalam bumi.”

Rani terdiam, menatap botol itu lagi. “Berarti air yang diambil itu bisa mengurangi air warga, dong?”

“Bisa, kalau pengambilannya tidak diatur,” jawab Pak Hasan tenang. “Air tanah itu seperti tabungan. Kalau terus diambil tanpa disimpan kembali, lama-lama habis juga.”

Baca Juga: Heboh! Ribuan Warga Ramai-Ramai Mundur dari Daftar Penerima Bansos, Gara-Gara Stiker “Keluarga Miskin”

Ketika Air Tak Lagi Sekadar Air

Percakapan itu terjadi di teras sekolah, usai jam pelajaran. Angin sore berembus lembut, membawa aroma tanah basah dari sawah seberang.

“Pak, saya baru lihat berita. Katanya ada perusahaan besar di Jawa Barat yang diinspeksi karena pakai air tanah dalam,” ujar Rani lagi.
“Iya, saya baca juga,” balas Pak Hasan. “Itu bukan soal salah atau benar, tapi soal bagaimana kita mengelola sumber air dengan bijak. Air itu hak bersama. Jangan sampai jadi milik segelintir pihak saja.”

“Kalau air jadi barang dagangan, kasihan yang miskin, ya Pak?”
“Nah, itu dia,” katanya sambil menghela napas. “Padahal Rasulullah Saw. pernah bersabda, ‘Manusia berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput, dan api.’ Artinya, air itu milik semua manusia, bukan untuk dimonopoli.”

Rani mengangguk. “Berarti air itu seperti udara, ya Pak? Kita butuh, tapi nggak bisa dikuasai.”
“Benar sekali,” ujar Pak Hasan. “Dan karena itu, air harus dikelola dengan adil dan berkelanjutan. Negara, masyarakat, dan industri harus jalan bersama, bukan saling menyalahkan.”

Beberapa minggu kemudian, Rani ikut kegiatan sekolah membersihkan saluran air di kampungnya. Saat mencangkul lumpur di tepi sungai kecil, ia bergumam,
“Ternyata air ini mudah kotor kalau kita tidak jaga, ya.”

Baca Juga: Dana Otsus Segera Habis, Walkot Sabang Usul Legalkan Ganja: “Kalau di Aceh Dijual, Pasti Laris Manis!”

Pak Hasan yang mendampinginya menjawab pelan,
“Betul. Air bukan hanya masalah lingkungan, tapi juga moral. Kalau kita boros, kalau kita serakah, air akan pergi.”

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Butiran Air Mata di Karung Beras

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB
X