Bisnisbandung.com – Indonesia merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau tentu membutuhkan sarana transportasi laut yang memadai salah satunya kapal ro-ro yang juga merupakan bagian dari program Tol Laut.
Kapal ro-ro merupakan alat transportasi penting dalam program Tol Laut yang dapat digunakan untuk mengangkut kendaraan seperti mobil, truk, sepeda motor dan juga mampu mengangkut penumpang pejalan kaki.
Sebagai bagian dari Tol Laut, Kapal ro-ro ini banyak digunakan untuk menyebrangi perbatasan antar pulau seperti Merak-Bakaheuni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbay-Lembar dll.
Baca Juga: Norwegia Mengapresiasi Langkah Pemerintah RI dalam Mengatasi Sampah Laut
Bank Dunia memiliki inisiatif untuk mendukung program Tol Laut Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan konektivitas antar pulau yang diwujudkan melalui bantuan pembangunan Kapal ro-ro.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyambut baik inisiatif bantuan tersebut dan rencananya akan digunakan untuk membuat lalu lintas yang lebih intens di kepulauan NTT dan Maluku.
"Kami menyambut baik inisiatif bantuan Kapal ro-ro dari World Bank itu, mengingat daerah kepulauan seperti NTT dan Maluku membutuhkan pergerakan lalu lintas kapal yang lebih intens dan sampai end to end menjangkau masyarakat," kata Menhub Budi Karya Sumadi dikutip dari infopublik.id pada Kamis (21/7/2022).
Rute lalu lintas untuk Kapal ro-ro bantuan dari World Bank tersebut saat ini sedang dikaji oleh Kemenhub.
"Rute sedang dikaji dengan hub di Kupang dan Maumere. Kapal ini nantinya akan berkeliling dari NTT sampai ke Maluku, sehingga jarak perjalanan kapal tidak jauh dan daerah itu semakin sering disinggahi kapal yang membawa penumpang maupun logistik," ucapnya.
Baca Juga: Indonesia Negara Maritim Dengan Laut Luas Masih Impor, Swasembada Garam Belum Terealisasi
Menhub mengatakan bahwa bantuan Kapal ro-ro akan menjadi pelengkap dan pendukung dari program Tol Laut dan kapal-kapal perintis yang selama ini telah beroperasi.
"World Bank sudah setuju untuk memberikan bantuan, dan akan segera difinalisasi. Insyaallah tahun depan atau paling lambat 2024 sudah jalan," ujarnya.***