Bisnis Bandung - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan digadang - gadang sebagai salah satu kandidat calon Presiden 2024 - 2029.
Namun bakal majunya Anies Baswedan diajang Pemilihan Presiden 2024, menuai beragam penilaian pro dan kontra.
Salah satu penilaian terkait majunya Anies Baswedan diajang Pemilihan Presiden 2024 tersebut, datang dari Sobary, mantan atasannya, sewaktu Anies Baswedan bergabung di Parthnership For Governance Reform (PGF).
Baca Juga: Ernest Prakasa: Tidak Pilih Anies Baswedan dan Prabowo, Idealnya Pilpres 2024 Ada 3 Kandidat
Sebagaimana diketahui Sobary adalah salah seorang pakar kebijakan publik dan pakar politik yang cukup diperhitungkan analisa - analisanya
Sobary mengaku pernah memarah - marahi Anies Baswedan dimedia sosial, bahkan bukan memaki - maki tapi sangat memaki - maki. Ada banyak hal. Itu dituliskannya disalah satu sosial media, tahun 2016/2017 an, tetapi sampai saat ini diviralkan terus.
Bagi Sobary kalau seseorang begitu mati - matian untuk mencapai cita - cita politik, dab akhirnya tercapai tujuannya, bisa jadi Tuhan mengijinkannya, tapi barangkali tidak akan membimbingnya lebih lanjut.
"Apa Anies Baswedan itu, ada tanda - tanda orang yang dibimbing Allah", tanya Sobary.
Baca Juga: Denny Darko: Ganjar Pranowo akan Mudah Memenangkan Pilpres 2024 dengan Siapapun Wakilnya
Lantas Sobary menambahkan, kalau kita bicara secara dingin, dia itu (Anies Baswedan) anak buah saya, waktu dia bergabung di Parthnership For Governance Reform.
Menurut Sobary Anies Baswedan tidak pandai bekerja.
Dia (read: Anies Baswedan) terus minta ijin kepada saya (read : Sobary), untuk meninggalkan kantor, karena ingin memimpin Paramadina sebagai Rektor.
Sobary menegaskan, Paramadina punya definisi tentang intelektual muslim, intelektual muslim bukan seperti kamu
Paramadina punya cara berfikir tentang umat dan "care" terhadap kesulitan umat, lalu melanjukannya dalam tindakan - tindakan dan ia tentu HMI, muslim serta sekolah dan ketepelajaran.