news

La Nyalla : Indikasi Kemarahan Rakyat Sudah Terlihat, Luhut Diminta Tak Meneruskan Isu Penundaan Pemilu 2024

Rabu, 6 April 2022 | 12:00 WIB
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan wacana penundaan pemilu 2024 bisa memicu kemarahan publik (Instagram @lanyallamm1)

Jokowi fasis ?

Sementara itu , Jumat pekan lalu (1/4/22),  mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi berunjuk rasa di belakang Istana Negara, Jakarta Pusat.

Mereka berunjuk rasa menolak penundaan pemilu 2024 yang berdampak terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.  Mereka menyebut presiden Jokowi anti demokrasi. 

"Jokowi fasis, anti Demokrasi," teriak orator dari mobil komando yang diikuti pengunjuk rasa. 

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan wacana penundaan pemilu 2024 bisa memicu kemarahan publik.

Ia telah meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan tidak meneruskan polemik penundaan pemilu.

Permintaan itu kesekian kali disampaikan LaNyalla kepada Luhut perihal .

“Saya ingatkan Luhut utuk tidak meneruskan polemik ini. Selain melanggar aturan benegara, polemik ini juga membahayakan bangsa Indonesia. Indikasi kemarahan publik mulai terlihat jika ini diteruskan,” ujar LaNyalla , Minggu (3/4/2022).

Baca Juga: Siti : Jokowi Harus Tegas Sampaikan Sendiri, Menolak Penundaan Pemilu 2024 Kepada Rakyat

Ditegaskan La Nyalla, jika polemik penundaan pemilu diteruskan, yakni akan mencuatkan kemarahan rakyat.

Mengingat arah wacana tersebut untuk melanggengkan kepemimpinan Jokowi .

Potensi kemarahan publik itu diprediksi akan melahirkan aksi-akai lanjutan, semisal aksi turun ke jalan.

“Kita lihat mahasiswa mulai bergerak turun ke jalan. Ini menunjukkan jika indikator yang dipakai oleh DPD RI bersesuaian dengan fakta di lapangan. Jika rencana penundaan pemilu 2024 terus digulirkan, tingkat kemarahan publik bisa makin meluas,"ungkap La Nyalla menambahkan. ***

Halaman:

Tags

Terkini