Seiring dengan ramainya perbincangan tentang "Mobil Curhat", pasangan calon gubernur lainnya, Dharma dan Kun Wardana, juga menjadi sorotan.
Dalam sebuah konferensi pers di RSUD Tarakan Jakarta, Dharma menegaskan bahwa dirinya tidak ingin berbicara hanya demi terlihat keren di hadapan publik.
Pernyataan tersebut dianggap sebagai sindiran halus terhadap Ridwan Kamil yang dianggap terlalu berfokus pada gaya bicara.
Kun Wardana, sebagai wakil Dharma, turut menambahkan bahwa program yang diusung oleh pasangan ini akan lebih menitikberatkan pada substansi dan hasil nyata, bukan hanya sekadar retorika.
Dalam konteks ini, salah satu pengguna X berkomentar, "Wardana-kun menganut prinsip ngomong yang penting bukan yang penting ngomong," menekankan bahwa pasangan ini lebih memilih untuk berbicara mengenai hal-hal yang benar-benar penting dan relevan bagi warga Jakarta.
Baca Juga: Mobil Curhat Keliling, Ridwan Kamil: Solusi Kesehatan Mental untuk Gen Z Jakarta
Kombinasi antara kritik terhadap gagasan "Mobil Curhat" dan respons dari pasangan Dharma-Kun menciptakan dinamika baru dalam perdebatan politik menjelang pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Perbincangan ini mencerminkan keinginan masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang tidak hanya berbicara banyak, tetapi juga mampu memberikan solusi konkret dan realistis.
Bagaimanapun, di tengah berbagai pandangan yang muncul, pemilih Jakarta kini dihadapkan pada pilihan yang menuntut pertimbangan matang demi masa depan kota mereka.***