Bisnisbandung.com - Kekhawatiran besar melanda pemerintah Indonesia seiring meningkatnya angka pengangguran di kalangan Generasi Z.
Data terbaru menunjukkan bahwa hampir 10 juta Gen Z di Indonesia saat ini menganggur.
Kondisi ini dipandang sebagai ancaman serius terhadap penerimaan pajak negara di masa mendatang.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyampaikan keprihatinannya terkait dampak pengangguran ini pada ekonomi nasional.
Menurutnya, keberadaan masyarakat yang aktif di dunia kerja sangat penting, tidak hanya untuk pendapatan individu, tetapi juga untuk perekonomian negara.
“Peran masyarakat di dunia kerja sangat mempengaruhi pendapatan dan daya beli mereka,” jelas Suahasil.
Selain itu, Suahasil menambahkan bahwa produktivitas masyarakat berbanding lurus dengan penerimaan pajak.
Jika semakin banyak masyarakat produktif yang menganggur, maka potensi penerimaan negara dari pajak penghasilan (PPh) bisa mengalami penurunan signifikan.
“Jika masyarakat produktif tak memiliki pendapatan, penerimaan negara, termasuk pajak penghasilan atau PPh, bisa saja terganggu di masa mendatang,” tegasnya.
Pemerintah saat ini tengah mencari solusi untuk mengatasi masalah pengangguran ini.
Salah satu langkah yang diusulkan adalah dengan meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Diharapkan, dengan keterampilan yang tepat, Gen Z dapat lebih mudah memasuki dunia kerja dan mengurangi angka pengangguran.