news

Menteri Luar Negeri Rusia Kritik Serangan Israel ke Gaza yang Melanggar Hukum Internasional

Senin, 30 Oktober 2023 | 16:00 WIB
Ilustrasi serangan Israel ke Gaza yang melanggar hukum internasional (Pixabay/Mohamed_hassan)

Bisnisbandung.com - Serangan Israel terhadap Gaza dianggap melanggar hukum internasional dan berpotensi menciptakan bencana yang dapat berlangsung puluhan tahun, kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Pernyataan ini, beberapa di antaranya merupakan kritik paling tajam Rusia terhadap Israel, disampaikan dalam wawancara dengan agensi berita negara Belarus, Belta, yang merilisnya pada hari Sabtu.

Menteri Luar Negeri Rusia menyatakan, "Meskipun kami mengutuk terorisme, kami dengan tegas tidak setuju bahwa Anda dapat merespons terorisme dengan melanggar norma hukum humaniter internasional, termasuk penggunaan kekuatan secara sembarangan terhadap target di mana diketahui warga sipil berada, termasuk sandera yang telah diambil."

Baca Juga: Cacar Monyet Mewabah di DKI Jakarta, Dinkes DKI: 15 Kasus Tertular Melalui Kontak Seksual

Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menghancurkan Hamas, seperti yang dijanjikan oleh Israel, tidak mungkin dilakukan tanpa menghancurkan Gaza beserta sebagian besar penduduk sipilnya.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov memperingatkan bahwa jika Gaza dihancurkan dan dua juta penduduknya diusir, seperti yang diusulkan oleh beberapa politisi di Israel dan luar negeri, itu akan menciptakan bencana selama beberapa dekade, jika tidak berabad-abad.

Dia juga menambahkan, "Ini perlu dihentikan, dan diumumkan program-program kemanusiaan untuk menyelamatkan populasi yang terblokir."

Baca Juga: Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Sampaikan Ini ke Puan Maharani

Sementara Israel meluaskan operasi militernya ke Gaza, komunitas internasional telah memanggil gencatan senjata kemanusiaan untuk membawa bantuan ke warga sipil.

Sementara itu, Hamas pada hari Sabtu sedang berusaha mencari delapan warga ganda Rusia-Israel yang menjadi sandera dalam serangannya terhadap Israel tiga minggu yang lalu, demikian dilaporkan oleh agensi berita Rusia, yang mengutip seorang anggota Hamas.

Rusia telah memberikan Hamas daftar nama dan meminta mereka dibebaskan. "Kami sangat memperhatikan daftar ini dan akan menanganinya dengan hati-hati karena kami menganggap Rusia sebagai teman terdekat kami," kata perwakilan senior Hamas, Moussa Abu Marzook, dikutip berita RIA.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Semakin Meresahkan, Segera Periksa Jika Menemukan Gejala Ini

Israel menyatakan percaya bahwa 229 orang menjadi sandera oleh Hamas selama serangan mereka pada 7 Oktober, di mana lebih dari 1.400 orang juga tewas. Sejak itu, Israel terus membombardir Gaza, menewaskan lebih dari 7.300 warga Palestina di wilayah tersebut.

Rusia meyakini perlu menjaga kontak dengan semua pihak dalam konflik Israel-Palestina, demikian kata Kremlin pada Jumat, membela keputusannya untuk mengundang delegasi Hamas yang mencakup Marzouk ke Moskow, keputusan yang memicu kemarahan Israel.

Halaman:

Tags

Terkini