Tentu hal ini menyakitkan buat PDI P, karena semula Gibran adalah juru kampanye untuk capres Ganjar Pranowo sehingga beberapa pihak mencap dia telah berkhianat.
Pengamat politik berpendapat bahwa tidak mungkin politikus muda tersebut melangkah dengan pilihannya sendiri, melainkan pengaruh dari orang di belakangnya.
Kita semua tahu, ramai-ramai para pendukung Joko Widodo telah menyatakan diri kecewa dan menganggap Gibran menyebrang ke kompetitor dipengaruhi oleh sang presiden.
Baca Juga: Gara-Gara Viral Istilah Duduk Vincent Bikin Penasaran, Sebenarnya Apa Itu Duduk Vincent?
Oleh sebagian pendukung yang telah kecewa, Gibran dan ayahnya dianggap telah berkhianat pada partai besutan Megawati Sukarnoputri tersebut.
Mereka dianggap tidak patuh karena tidak mendukung pasangan capres-cawapres pilihan PDI P Ganjar-Mahfud.
Meski demikian, Basuki Tjahaja Purnama tidak ambil pusing soal Gibran yang menjadi cawapres pada koalisi sebelah. Ia berpendapat bahwa Ganjar dan Mahfud adalah paslon yang terbaik.
Baca Juga: Putri Pendiri NU Mendoakan agar Jokowi diberi Keselamatan sampai Akhir Masa Jabatannya
Seolah tak mau diusik tentang bagaimana tanggapannya mengenai arah dukungan Presiden Joko Widodo, ia mengatakan "saya tidak mau ikut campur, bagaimanapun pak Jokowikan teman saya." ujarnya.
Ketika ditanya mendukung siapa, mantan bupati Belitung Timur itu mengatakan lebih memilih Ganjar dan Mahfud karena sudah teruji dan berpengalaman.***