news

Wakil Ketua DPD RI Menyoroti Komposisi Capres Dan Cawapres Pada Pemilihan Umum 2024

Rabu, 25 Oktober 2023 | 15:00 WIB
Postingan Instagram DPD RI (Instagram/@dpdri)

Bisnisbandung.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B Najamudin, mengeluarkan catatan khusus dan ungkapan keprihatinannya terkait dengan komposisi Capres dan Cawapres pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) tahun 2024.

Baca Juga: Menebak Siapa Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto, Ini Ciri-Cirinya

Dalam pandangan Sultan B Najamudin, terhadap para Capres dan Cawapres yang diusung oleh elit politik saat ini tidak mencerminkan keberagaman Indonesia secara nyata dan cenderung sangat Jawasentris.

Dalam keterangan resminya, Sultan B Najamudin menyatakan, "Kami menghormati hasil nominasi para capres dan cawapres oleh partai politik yang penuh dengan dinamika. Namun, pertimbangan pada peta elektoral yang cenderung kualitatif ini, tidak sepenuhnya berdampak pada kualitas dan masa depan demokrasi Indonesia."

Pernyataan tersebut mencerminkan keprihatinan beliau atas fokus yang kurang inklusif dalam proses nominasi calon pemimpin tertinggi negara.

Baca Juga: Masih di Luar Negeri Bersama Jokowi, Deklarasi Prabowo-Erick Thohir Tertunda

Sultan B Najamudin menyoroti dampak negatif dari kurangnya representasi keberagaman dalam pencalonan presiden dan wakil presiden, yang dapat menyulut kecurigaan dan saling tuduh di kalangan elit politik.

Ke depannya, Sultan B Najamudin menegaskan perlunya perubahan dalam pola nominasi Capres dan Cawapres agar lebih inklusif dan lebih mencerminkan Indonesia secara merata, tanpa adanya syarat tertentu seperti presidensial threshold.

Pentingnya merangkul keberagaman dan mendengarkan aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat menjadi fokus Sultan. Ia mengajukan gagasan agar proses pemilihan pemimpin negara dapat lebih menggambarkan kekayaan budaya dan keberagaman Indonesia.

Baca Juga: Lewat BRInita , Bank BRI melakukan pemberdayaan positif dan pendapatan dari bertani di lahan sempit

Dalam konteks ini, Sultan B Najamudin menekankan perlunya menghindari pandangan yang terlalu sentralistik, khususnya yang bersifat Jawasentris, sehingga calon pemimpin dapat lebih mewakili seluruh wilayah dan kelompok masyarakat.

Dalam langkah-langkah selanjutnya, Sultan B Najamudin menyerukan perubahan paradigma dalam sistem pemilihan, memastikan bahwa calon presiden dan calon wakil presiden tidak hanya mencerminkan kepentingan tertentu, tetapi juga dapat memahami dan mengakomodasi keberagaman dan dinamika yang ada di Indonesia.

Dengan demikian, diharapkan proses politik di Tanah Air dapat menjadi lebih inklusif, demokratis, dan mampu mewujudkan keadilan serta kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.***

Tags

Terkini