Bisnisbandung.com - Pasirlaja, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi sorotan setelah semburan air yang bercampur dengan gas alam tiba-tiba muncul di tengah permukiman warga.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Mochamad Adam Hamdani, mengklarifikasi bahwa semburan gas tersebut telah berhenti setelah 20 jam berlangsung, namun uap gas masih mengkhawatirkan.
Mengenai perkembangan terbaru kejadian ini, Adam menjelaskan, "Semburan gas berhenti tadi pukul 11.30 WIB setelah 20 jam menyembur, dan sekarang air sudah tidak lagi keluar, walaupun masih ada bau gas dan uapnya masih terlihat."
Meskipun semburan air dan gas sudah berhenti, pihak berwenang tetap berjaga di lokasi dan mengimbau warga agar tidak mendekat.
Baca Juga: Ketiak Sering Berkeringat? Gini Solusinya
Area kontrakan yang terkena dampak semburan gas telah ditutup, dan situasi di lokasi masih dianggap rawan.
Oleh karena itu, pihak berwenang akan menunggu selama tiga hari ke depan sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
Sebelumnya, sebanyak 52 jiwa terpaksa diungsikan sementara akibat peristiwa semburan gas ini.
Meskipun BPBD setempat memastikan tidak ada korban jiwa yang terluka, warga yang terungsi termasuk orang dewasa dan balita.
Baca Juga: Alasan Kenapa Orang Suka Sebarkan Cerita Bohong, Penting Diketahui!
Peristiwa semburan gas ini bermula dari aktivitas pengeboran sumur bor dengan kedalaman lebih kurang 100 meter.
Saat pengeboran berlangsung, tiba-tiba terjadi semburan air yang bercampur dengan gas dari dalam sumur bor di area kontrakan tersebut.
Untuk memastikan tingkat bahaya, tim dan petugas dari Pertamina (PGN) melakukan pengukuran gas metana di beberapa lokasi di sekitar kebocoran gas tersebut.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kandungan gas metana mencapai lebih dari 3.882 ppm-m, dengan pengecekan selanjutnya menunjukkan angka di atas 14.000 ppm-m.