Meskipun tentara Israel telah ditarik dari Gaza, wilayah ini masih dianggap sebagai teritorial yang dikuasai oleh Israel.
Warga Gaza telah hidup dalam kondisi yang sulit sejak tahun 2007, mengalami blokade yang merenggut akses mereka ke kebutuhan dasar.
Baca Juga: Tekan Inflasi, Pemkot Bandung Terus Jaga Stabilitas Harga
Mengapa Hamas melancarkan serangan besar-besaran saat ini?
Hamas mengklaim bahwa serangan mereka dipicu oleh peristiwa terbaru yang terjadi di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Israel dianggap telah mengizinkan penduduk Yahudi untuk memasuki masjid tersebut dan melakukan doa, yang dianggap sebagai tindakan "pencemaran" oleh Hamas.
Namun, serangan Hamas ini kemungkinan telah direncanakan selama beberapa bulan.
Selain itu, kondisi geopolitik juga berperan, dengan beberapa ahli menduga bahwa Hamas mencoba menggagalkan negosiasi normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.
Baca Juga: Persib Sesalkan Awayday Bobotoh Ke Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya
Bagaimana Amerika Serikat merespons?
Pemerintah AS mendukung Israel dalam konflik ini dan memberikan bantuan militer tambahan. Mereka juga mendeploy kapal perang ke Timur Tengah.
Pemerintah AS menekankan hak Israel untuk membela diri, tetapi juga meminta untuk menghindari lebih banyak korban sipil.
Bagaimana konflik ini bisa menjadi perang besar-besaran?
Serangan Hamas ke Israel adalah serangan yang terkoordinasi dengan baik dan berhasil menghindari keamanan Israel.
Israel telah merespon dengan serangan udara besar-besaran yang mengakibatkan korban besar di Gaza. Israel juga telah memulai pengepungan Gaza dan mungkin akan mengirim pasukan darat.
Baca Juga: Berikut Data Laju Inflasi di Kota Cimahi Berdasarkan Data BPS
Apa yang artinya bagi wilayah ini dan dunia?
Salah satu pertanyaan terbesar ke depan adalah apakah eskalasi kekerasan ini akan melibatkan negara-negara atau kelompok lain.
Meskipun saat ini belum ada indikasi konflagrasi regional, tetapi masih ada kemungkinan negara-negara Arab lain dapat terlibat atau upaya normalisasi hubungan antara negara-negara tersebut, terutama Arab Saudi, dan Israel bisa digagalkan.
Hanya ada satu hal yang pasti dalam konflik ini: Penderitaan akan terus berlanjut tanpa upaya internasional yang signifikan di balik solusi politik.
Tentu saja, kita harus menunggu dan melihat bagaimana konflik ini akan berlanjut. Namun, kemungkinan besar konflik akan terus berlanjut dan meningkat dalam skala kekerasan.***