Bisnis Bandung - Ratu Marsya Chaerunissa Zein pemilik dari Sate Padang Pariaman Ma’Etek mengungkapkan, awal usaha menggeluti Sate Padang, karena dipaksa oleh keadaan.
Kondisi yang harus membantu orang tua, yang akhirnya menjadi mencintai usaha ini. Karena Kebetulan usaha Sate Padang ini adalah usaha turun temurun yang berdiri pada tahun 1989.
Menurut pengakuan Ratu Marsya Chaerunissa Zein menggeluti usaha Sate Padang ini, ada kaitan dengan latar belakang keluarga.
Dan pada saat memasuki bangku perkuliahan, mengambil jurusan management yang berfokus pada management pemasaran dan mempelajari ilmu management bisnis.
Dikatakannya, untuk kemampuan produksi Sate Padang, didapatkan dari orang tua awalnya, lalu ilmu yang didapat di saat kuliah, diterapkan ke usaha Sate Padang ini.
Karena sang pemilik mengaku kuliah sambil sedikit sedikit mengembangkan usaha ini.
Pemilik dari Sate Padang Pariaman Ma’Etek ini mengaku, karena cinta tanah air, bahan baku yang di gunakan semua lokal. Untuk daging pun menggunakan daging lokal.
Baca Juga: Menikmati 4 Kuliner di kota Tasikmalaya, Salah Satunya Makanan Impor dari China
Untuk memproduksi Sate Padang ini, sangat membutuhkan keahlian khusus, karena untuk memproduksi masakan Sumatera khususnya Padang, membutuhkan keahlian khusus, agar cita rasa masakannya tetap terjaga.
Saat ini jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan berjumlah 3 orang. Untuk memproduksi Sate Padang membutuhkan waktu sekitar 3-5 jam..
Ratu Marsya Chaerunissa Zein mengklaim, keunggulan produk Sate Padangnya yakni pada cita rasa yang khas, kelengkapan daging seperti lidah, usus, jantung dan daging, serta dagingnya tidak keras (empuk).
"Saat ini usaha Sate Padang yang saya geluti ini belum mengantongi legalitas, tapi sedang direncanakan untuk membuat legalitas halal."
"Manfaatnya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan meningkatkan nilai jual", ungkapnya.
Ratu Marsya Chaerunissa mengutarakan, kisaran harga produk Sate Padangnya yakni Rp 25 ribu sampai dengan Rp 40 ribu.
Dalam 1 bulan mampu memproduksi sampai dengan 3.000 porsi dan untuk trend penjualannya berfluktuatif naik dan turun, namun stabil pada rata - rata 2500 sampai dengan 3.000 porsi per bulan, dengan segmen pasar menengah.
Artikel Terkait
Keripik Pisang, Panganan Tradisional Ini Usung Originalitas
Donat Karakter Lucu, Unik dan Menggemaskan
Produk Keripik Pisang Ini Usung Originalitas Rasa
Katanya Batagor Ini Renyah Dan Enak, Penasaran?
Kaya Rasa, Kaya Sensasi, Unik di Lidah, Sistik ini Diproduksi Tanpa MSG
Buah Favorit Rasulullah, Bisa Menguatkan Puasa