Waspada virus Nipah menyebar di India, WHO : Tingkat kematian sudah mencapai 75%. Kenali gejalanya

Sejarah virus Nipah pertama kali muncul tahun 1998 yang menginfeksi hampir 300 orang di negara Malaysia dan membunuh lebih dari 100 orang.

Baca Juga: Tinjauan Komprehensif Broker Finex: Membongkar Klaim Finex Berjangka Indonesia Penipuan

Virus itu juga menyebar hingga negara Asia Tenggara lainnya yaitu Singapura mencapai 11 kasus dan 1 kematian.

Berlanjut tahun 2001 Bangladesh dan India melaporkan kasus pertama virus Nipah dimana lebih dari 100 orang di Bangladesh meninggal dunia akibat virus tersebut.

Sedangkan dihitung total secara kalkulasi sepanjang tahun 1998-2015 sudah lebih dari 600 kasus virus Nipah terdeteksi pada manusia.

Baca Juga: Makin Canggih, Kartu Kredit Kini Bisa Dipakai Bayar QRIS Melalui BRImo

Bukan saja ditularkan pada hewan saja melainkan virus Nipah juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi dan melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.

Beberapa penelitian telah menemukan adanya temuan virus Nipah pada kelelawar buah (genus Pteropus) pada beberapa negara termasuk Indonesia.

Seseorang dapat tertular virus Nipah melalui kontak langsung dengan hewan (termasuk zat ekskresi atau sekresi seperti urin, air liur, darah, atau sekresi pernapasan).

Baca Juga: Solo Traveling : Inilah 6 Barang Wajib Dibawa saat Naik Kereta Jarak Jauh 

Hal lainnya seperti mengkonsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi atau produk makanan mentah yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh dari hewan terinfeksi.

Bahkan hampir mirip seperti covid-19 tertular melalui droplet, urin, atau darah dimana penularan dari manusia ke manusia.

Apabila mengalami gejala berkaitan dengan penyakit virus Nipah segera pergi ke puskesmas maupun Rumah Sakit terdekat guna pemeriksaan laboratorium.

Baca Juga: Pertahanan mulai melemah, Melihat kehebatan Roket Himars M142 Amerika Serikat yang mampu menghancurkan Rusia

Kalau memang akhirnya terdiagnosis penyakit virus Nipah, dokter atau tenaga kesehatan akan menentukan mekanisme pengobatan yang diperlukan.