Harga Saham Pasti Dikerek Naik Setelah Stock Split? Belum Tentu!

- Rabu, 8 Februari 2023 | 11:30 WIB
stock split adalah salah satu aksi korporasi perusahaan terbuka (pexels/Burak The Weekender)
stock split adalah salah satu aksi korporasi perusahaan terbuka (pexels/Burak The Weekender)

Bisnisbandung.com - Stock split adalah salah satu aksi korporasi dimana perusahaan melakukan perubahan jumlah saham yang beredar dengan memecah nilai saham.

Setelah stock split harga saham menjadi lebih terjangkau dan diharapkan akan meningkatkan likuiditas saham tersebut.

Banyak pelaku pasar yang berspekulasi harga saham akan naik setelah stock split, padahal hal tersebut belum tentu terjadi karena pada dasarnya stock split hanya merupakan mekanisme administratif yang tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan nilai intrinsik bisnisnya.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Memiliki Dana Darurat. Jaga Kondisi Keuangan Anda Saat Kejutan Tak Terduga!

Berikut ini adalah ilustrasi stock split agar Anda lebih mudah memahami konsepnya.

Investor A memiliki saham PT ABCD sebanyak 50.000 lembar dengan harga saham Rp 10.000,- per lembar, sehingga total nilai saham yang dimiliki investor A adalah Rp 500.000.000,-.

Jika perusahaan melakukan stock split dengan rasio 1:2 , maka harga saham PT ABCD menjadi Rp 5.000,- per lembar dan investor A akan menerima satu saham tambahan untuk setiap saham yang dimilikinya dan setelah stock split investor A memiliki 100.000 lembar saham.

Dengan demikian nilai keseluruhan dari saham yang dimiliki investor A tetap sama dengan sebelum stock split yaitu Rp 500.000.000,-.

Baca Juga: Perbedaan Nilai Buku (Book Value) dengan Nilai Intrinsik (Intrinsic Value) Saham. Investor Wajib Paham

Sehingga dapat disimpulkan stock split hanya merubah jumlah saham yang beredar tanpa mempengaruhi nilai fundamental dari saham perusahaan tersebut.

Stock split sering dilakukan oleh perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang signifikan dan memiliki harga saham yang tinggi.

Tujuannya adalah untuk membuat saham menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel dan memperbaiki likuiditas saham.

Karena harga saham yang tinggi dapat membuat beberapa investor enggan membeli saham dimana hal ini mengurangi likuiditas saham.

Meskipun stock split tidak memiliki efek langsung pada nilai fundamental dari perusahaan, beberapa investor dan analis melihat stock split sebagai tanda positif dari perusahaan yang sedang berkembang dan memiliki prospek masa depan yang baik.

Halaman:

Editor: Ahmad Farizal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X