Bisnis Bandung - CEO dari perusahaan Teknologi mobil listrik terbesar yaitu Tesla Elon Musk baru - baru ini membagikan tentang pandangannya terhadap resesi Global yang sudah mulai terjadi pada tahun ini, di halaman akun Twitter resmi miliknya.
Seperti yang kita ketahui, bahwa CEO Tesla Elon musk sering membagikan pandangan - pandanganya terhadap perubahan teknologi dan ekonomi global, melalui halaman twitter resmi miliknya.
Pembicaraan ini awalnya dimulai dari halaman twitter milik seorang co-creator Dogecoin Billy Markus yang men-tweet : “Jumlah virus Corona sebenarnya cukup rendah. Saya kira yang harus kita khawatirkan sekarang adalah resesi Global dan kiamat nuklir yang akan datang ,Menanggapi hal tersebut ” Elon Musk berkomentar: "Pasti akan menyenangkan untuk memiliki satu tahun tanpa peristiwa global yang mengerikan."
Mengetahui hal tersebut Pengguna Twitter lain langsung bertanya kepada Elon Musk: "Menurut Anda berapa lama resesi akan berlangsung?" melalui akun twitter resminya Bos Tesla itupun langsung menjawab: "Hanya menebak, tapi mungkin sampai musim semi 24."
Elon Musk mengatakan bahwa "China sedang mengalami resesi" dan " Negara Eropa juga mengalami resesi yang didorong oleh energi." disamping itu Amerika Utara dalam kondisi kesehatan yang cukup baik.
Pada bulan Agustus kemarin, Elon Musk juga mengatakan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya, tetapi kita mungkin akan mengalami resesi selama 18 bulan kedepan.
Meskipun The Fed terus menaikkan suku bunga yang tinggi dari seharusnya, tetapi saya pikir bahwa mereka pada akhirnya akan menyadari hal itu dan akan menurunkannya lagi," kata bos tesla Elon Musk.
Baca Juga: Akhirnya! iPhone 14 Series Akan Mulai Dipasarkan Di Indonesia
Terlepas dari perkataan Elon Musk, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global hanya tumbuh sekitar 3,2 persen pada tahun ini , jika dibandingkan dengan tahun lalu turun nyaris sebesar 6,1 persen. Sementara untuk tahun depan, diperkirakan, hanya tumbuh sekitar 2,9 persen.
Dengan data yang didapat tersebut, Dana Moneter Internasional (IMF) memastikan resesi ekonomi akan terjadi pada 2023, kemungkinan terburuk pertumbuhan ekonomi global turun lebih dalam lagi menjadi 2 persen.
Menurut IMF, penurunan ekonomi tersebut dikarenakan imbas dari perang Rusia dan ukraina, dimana saat ini rusia juga mematikan aliran gas ke Eropa, tentu hal tersebut mendorong inflasi jauh meningkat lebih tinggi.
IMF juga secara khusus mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) hanya memiliki peluang tipis untuk bisa terhindar dari ancaman resesi ekonomi, yang sudah terjadi di beberapa negara tahun ini.
CEO Goldman Sachs David Solomon juga mengatakan, minggu ini bahwa ada kemungkinan AS untuk mengalami resesi. CEO JP Morgan Chase Jamie Dimon juga baru-baru ini memperingatkan bahwa resesi dapat menghantam ekonomi AS dalam enam bulan.
Baca Juga: Inilah 8 daftar Obat sirup yang aman, bebas Etilen Glikol dan Dietilen Glikol
Artikel Terkait
Wow JP Morgan Mempekerjakan Mantan Eksekutif Perusahaan Crypto yang Bangkrut
Coin Crypto Ethereum Telah Kehilangan 35 Persen dalam 2 Minggu, Defi TVL Jaringan PoW Meningkat 1.200 persen
USDT Akan Tersedia di 24.000 ATM Seluruh Brasil
3 Langkah Dalam Menentukan Harga Jual Agar Bisnis Selalu Cuan
Gawat ! 70% Lebih Warga Negara El Salvador mengatakan Strategi Negara Membeli Bitcoin (BTC) Gagal
CEO Crypto Polkadot, Gavin Wood Mengundurkan Diri dari Jabatannya