bisnisbandung.com - Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia pada semester pertama 2025 menjadi angin segar bagi sektor keuangan.
Aditya Jayantara, Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek, dan Pemeriksaan Khusus OJK, memandang langkah ini sebagai pemicu positif bagi peningkatan aktivitas pasar modal, khususnya dalam penggalangan dana oleh para emiten.
Menurutnya, turunnya suku bunga secara langsung berdampak pada penurunan biaya dana (cost of fund) yang ditanggung pelaku usaha.
Baca Juga: Tanah Tak Produktif Bisa Diambil Negara, Kementerian ATR/BPN Beri Penjelasan
“Kami sangat menyambut baik penurunan yang ketiga ini. Jadi, memang secara umum dapat dikatakan ya, tentunya dengan penurunan tingkat suku bunga rate BI tersebut, tentunya akan secara langsung memengaruhi cost of fund nya,” ujarnya dilansir dari youtube CNBC Indonesia.
Kondisi ini mendorong perusahaan untuk lebih aktif mencari pendanaan, baik melalui kredit perbankan maupun pasar modal.
Dalam konteks pasar modal, instrumen seperti efek bersifat utang dan sukuk (EBUS), right issue, serta IPO menjadi pilihan yang semakin menarik.
Data OJK menunjukkan bahwa hingga 25 Juli 2025, telah tercatat 125 aksi penawaran umum dengan total nilai mencapai Rp142 triliun.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar berasal dari EBUS yang menyumbang lebih dari Rp117 triliun.
Sementara itu, penggalangan dana melalui right issue dan IPO juga menunjukkan tren pertumbuhan, masing-masing sekitar Rp18 triliun dan Rp6,7 triliun.
Aditya menyatakan bahwa kondisi ini memperkuat kepercayaan terhadap stabilitas dan daya tarik pasar modal Indonesia.
Ia menekankan bahwa minat perusahaan untuk melakukan IPO diperkirakan akan terus meningkat, seiring dengan membaiknya akses terhadap dana murah dan meningkatnya perputaran ekonomi di sektor riil.
Baca Juga: Gaduh Rekening Diblokir, Anggota DPR Desak PPATK Perjelas Mekanisme dan Data
Artikel Terkait
Buruh Juga Diperas! Kritik Pedas Said Iqbal Soal Investasi & Kebijakan Negara
Danantara dan RDIF Rusia Bentuk Platform Investasi Bernilai Rp37,6 Triliun
Danantara Lirik Investasi di K-Pop dan K-Drama, Ekonom Celios Ingatkan Adanya Stagnasi di Hiburan Korea
Tersandera Regulasi, Investasi Rp1.500 Triliun Gagal Terealisasi di Indonesia
Bantah Isu Suram, Prabowo Ungkap Investasi Indonesia Lampaui Target APBN!
Investasi di Jawa Barat Capai Rp72,5 Triliun, Dedi Mulyadi Ingatkan Pentingnya Serap Tenaga Kerja