Ia juga melihat adanya efek berantai dari kebijakan moneter ini. Ketika satu kelompok emiten mulai aktif menggalang dana, hal tersebut mendorong emiten lainnya untuk ikut mencari sumber pembiayaan melalui pasar modal.
Dalam jangka panjang, situasi ini diyakini akan memperkuat struktur pembiayaan nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
“Jadi, kami dengan adanya penurunan tingkat tersebut, menurut kami, menambah keyakinan kita bahwa pasar modal kita semakin baik,” pungkasnya.***
Baca Juga: Siapakah ‘J’ di PSI? Adi Prayitno Ungkap Kandidat Ketua Dewan Pembina yang Paling Mungkin
Artikel Terkait
Buruh Juga Diperas! Kritik Pedas Said Iqbal Soal Investasi & Kebijakan Negara
Danantara dan RDIF Rusia Bentuk Platform Investasi Bernilai Rp37,6 Triliun
Danantara Lirik Investasi di K-Pop dan K-Drama, Ekonom Celios Ingatkan Adanya Stagnasi di Hiburan Korea
Tersandera Regulasi, Investasi Rp1.500 Triliun Gagal Terealisasi di Indonesia
Bantah Isu Suram, Prabowo Ungkap Investasi Indonesia Lampaui Target APBN!
Investasi di Jawa Barat Capai Rp72,5 Triliun, Dedi Mulyadi Ingatkan Pentingnya Serap Tenaga Kerja