Buruh Juga Diperas! Kritik Pedas Said Iqbal Soal Investasi & Kebijakan Negara

photo author
- Rabu, 11 Juni 2025 | 13:00 WIB
Buruh juga menjadi korban sistem ekonomi (dok pexels equalstock)
Buruh juga menjadi korban sistem ekonomi (dok pexels equalstock)


Bisnisbandung.com - Presiden Partai Buruh sekaligus tokoh serikat buruh nasional, Said Iqbal mengungkapkan keresahannya.

Said Iqbal resah soal nasib para pekerja di tengah derasnya arus investasi asing dan proyek-proyek besar pemerintah.

Ia menegaskan bahwa bukan hanya investor yang mengeluh soal iklim usaha namun buruh juga menjadi korban sistem ekonomi yang dianggap tidak adil.

Baca Juga: Bantah Ada Bayang-Bayang Jokowi di Pemerintahan, Gerindra: Beliau di Posisi Pasif Sebenarnya

“Kita ini sudah diperas kok! Jangan salah bukan cuma investor yang merasa terbebani tapi buruh jauh lebih menderita,” ujar Iqbal dalam youtube Indonesia Lawyers Club.

Menurut Iqbal buruh di Indonesia saat ini bekerja dalam kondisi yang jauh dari sejahtera.

Gaji yang diterima kerap tak cukup untuk menutup kebutuhan dasar, apalagi untuk menabung atau meningkatkan taraf hidup.

“Coba lihat sendiri, gaji UMR yang segitu-segitu aja bagaimana bisa mereka hidup layak?” tambahnya.

Baca Juga: Keindahan yang Tak Tergantikan, Raja Ampat dan Harapan Ekonomi Hijau Indonesia

Iqbal juga menyoroti praktik perizinan yang mahal dan tidak transparan yang menurutnya menjadi beban ganda baik bagi pengusaha maupun pekerja.

Ia menyebut kondisi ini sebagai bukti bahwa sistem ekonomi lebih berpihak pada pemilik modal sementara kaum buruh justru menjadi korban.

“Pemerintah bicara soal kemudahan investasi tapi pada saat yang sama hak-hak buruh dikebiri. Ini jelas ketimpangan,” tegas Iqbal.

Lebih jauh ia menyinggung kebijakan pengelolaan BUMN dan proyek strategis nasional yang dinilai tidak menyentuh kepentingan pekerja.

Menurutnya buruh justru semakin terpinggirkan bahkan dalam proyek-proyek yang mengatasnamakan kepentingan rakyat.

Baca Juga: Bikin Heboh! Kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana di Tambang PT Gak Raja Ampat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X