Dampaknya terasa nyata dalam perubahan lanskap tenaga kerja asing di Indonesia. Jika pada era 1990-an kehadiran ekspatriat Amerika terlihat cukup dominan, kini keberadaan mereka dinilai jauh berkurang.
Penurunan ini mencerminkan berkurangnya aktivitas investasi langsung serta relokasi perusahaan-perusahaan besar Amerika ke negara lain yang dinilai lebih ramah terhadap investor.
Selain itu, barrier non-tarif di sektor jasa juga menjadi kendala besar bagi masuknya investasi baru.
Hal ini mempersempit ruang bagi perusahaan asing untuk berkembang di Indonesia, dan memaksa mereka mencari pasar alternatif yang lebih terbuka.***
Baca Juga: 11 Jalur Kereta Api di Jawa Barat Akan Dihidupkan, Dedi Mulyadi: Termasuk Bandung-Ciwidey!
Artikel Terkait
Jokowi Serahkan Tambang ke China, Said Didu: Morowali Kaya Tambang Tapi Warganya Tetap Miskin!
Teknologi China Guncang Amerika Serikat, Apa Dampaknya untuk Indonesia?
Belajar dari China, Bisakah Danantara Meningkatkan Investasi Hingga 200%? Analisis Ekonom UI
“Hukuman Mati Tidak akan Membuat Manusia Jera” Praktisi Hukum: Koruptor Masih Merajalela di China
Indonesia akan Kebanjiran Produk China, Akibat Kebijakan Donald Trump?
Ketegangan AS-China Ancam Ekspor Sawit, GAPKI: Jangan Sampai Saling Membalas Berlanjut