Indonesia Tidak Lagi Menarik Untuk Investor Amerika, Karena Terlalu Banyak Hutang ke China?

photo author
- Rabu, 16 April 2025 | 22:00 WIB
Shanti Shamdasani, President & Chief Economist SAIAC (Tangkap layar youtube Metro TV)
Shanti Shamdasani, President & Chief Economist SAIAC (Tangkap layar youtube Metro TV)

 

bisnisbandung.com - Ketertarikan investor Amerika Serikat terhadap Indonesia disebut mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini disampaikan oleh Shanti Shamdasani, President & Chief Economist SAIAC, yang menyoroti sejumlah faktor yang menjadi penyebab menurunnya hubungan ekonomi antara kedua negara.

Salah satu sorotan utama adalah tingginya utang Indonesia terhadap China yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade.

Baca Juga: 11 Jalur Kereta Api di Jawa Barat Akan Dihidupkan, Dedi Mulyadi: Termasuk Bandung-Ciwidey!

“Dan mulai dari 10 tahun yang lalu, utang Indonesia terhadap China itu besar sekali,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung, dari youtube Metro TV.

 Kondisi ini dinilai memengaruhi persepsi global terhadap arah kebijakan ekonomi Indonesia, termasuk bagaimana negara-negara besar lain, seperti Amerika Serikat, menilai posisi strategis Indonesia di kancah global.

Dominasi pengaruh China disebut membuat Indonesia cenderung lebih condong ke arah Beijing, sehingga memengaruhi dinamika hubungan dengan Washington.

“Yang kedua, mengenai tidak adanya duta besar Indonesia untuk Amerika, itu saya tidak bisa memberikan jawaban yang pas, ya. Tapi kalau memang Amerika, atau Indonesia melihat Amerika sebagai mitra yang sangat penting,” lanjutnya.

Baca Juga: Dewan Pers Tanggapi Insiden Wali Kota Farhan Bentak Wartawan: Tidak Selayaknya Memarahi Dalam Situasi Itu

Ketiadaan duta besar Indonesia di Amerika Serikat juga dianggap sebagai sinyal melemahnya prioritas hubungan bilateral di mata pemerintah.

Meskipun ada kemungkinan bahwa posisi ini dibiarkan kosong sementara menunggu pemerintahan baru, situasi ini tetap menjadi pertanyaan besar dalam konteks diplomasi ekonomi.

Shanti juga menyoroti faktor regulasi dalam negeri sebagai penyebab turunnya kepercayaan investor asing, khususnya dari Amerika.

 Sejumlah kebijakan seperti penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sertifikasi halal, hingga pengambilalihan operasional perusahaan besar seperti Freeport menjadi bagian dari rangkaian regulasi yang dinilai menimbulkan ketidakpastian bagi pelaku usaha asing.

Baca Juga: Pengamat Menelisik Bahaya Politikal Sinyal dari Kunjungan Menteri ke Solo Bertemu Jokowi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X