bisnisbandung.com - Jurnalis senior Hersubeno Arief mengungkap fenomena yang menurutnya mencerminkan tanda bahaya dalam ekonomi nasional: eksodus besar-besaran dana milik para crazy rich Indonesia ke luar negeri, khususnya ke kawasan Timur Tengah.
Dalam analisanya, Hersubeno menilai langkah ini sebagai bentuk nyata krisis kepercayaan terhadap arah kebijakan ekonomi di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.
“Mereka ini khawatir dengan kebijakan anggaran dari pemerintahan Prabowo dan juga stabilitas perekonomian Indonesia yang tidak menentu,” ujarnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Hersubeno Point.
Baca Juga: Pengamat Ini Geram: Dolar Naik, Harga Melambung, Tapi Masih Ada yang Bisa Bilang Bodo Amat?
Hersubeno menyoroti bahwa fenomena ini bukan sekadar perpindahan dana biasa, melainkan respons langsung dari para konglomerat atas ketidakpastian fiskal dan anjloknya nilai tukar rupiah.
Para pemilik kekayaan ultra tinggi ini dinilai sangat sensitif terhadap dinamika kebijakan, dan cenderung cepat mengambil tindakan jika merasa ada potensi ancaman terhadap aset mereka.
Lebih lanjut, Hersubeno juga menekankan bahwa eksodus ini tidak lagi menjadikan Singapura sebagai tujuan utama, melainkan bergeser ke negara-negara di Timur Tengah.
Baca Juga: Politisi Gerindra Ungkap Sosok Prabowo Subianto, Publik Jarang Sadari
“Mereka sekarang malah memindahkan dana ke sejumlah negara di Timur Tengah. Dan jumlah dana yang sudah dipindahkan dari Indonesia itu mencapai ratusan juta dolar,” jelasnya.
Ia menilai pergeseran ini sebagai sinyal bahwa kepercayaan terhadap sistem keuangan dan stabilitas regional di sekitar Indonesia ikut menurun.
Dalam analisanya, Hersubeno mengacu pada laporan eksklusif Bloomberg bertanggal 10 April 2025, yang menyebutkan bahwa para elite finansial Indonesia telah mengalihkan sebagian besar kekayaannya ke luar negeri menggunakan mata uang kripto.
Cara ini dinilai mampu menghindari pengawasan ketat dari otoritas dalam negeri, dan mempermudah pemindahan aset lintas batas dalam jumlah besar.
Hersubeno juga melihat momen awal eksodus ini dimulai sejak pelantikan Prabowo Subianto pada Oktober 2024.
Baca Juga: Langkah Evakuasi Warga Gaza Sudah Terlambat, Ini Kata Pengamat Timur Tengah
Artikel Terkait
Fundamental Ekonomi Masih Kuat, DPR Singgung Peran Presiden Prabowo Subianto
Prabowo Sowan ke Megawati Bukan Sekadar Silaturahmi, Pengamat Sebut PDIP Masih Punya Gigi
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Ungkap Makna Tersirat Pertemuan Prabowo-Megawati dalam 5 Poin Penting
Bukan Oposisi, Dokter Tifa Ungkap Musuh Terbesar Presiden Prabowo
Politisi Gerindra Ungkap Sosok Prabowo Subianto, Publik Jarang Sadari
Prabowo Sejak Lama Ingin Mengevakusi 1000 Warga Gaza, Jauh Sebelum Donald Trump