Ia berpesan bagi yang ingin menggeluti dunia usaha/bisnis, mulailah dari apa yang kalian suka, lalu bagi/berikan kepada teman kalian, tidak langsung harus dijual. Kalau kalian berusaha dengan apa yang kalian suka, maka kalian pasti kalian senang melakukannya.
Shaggy Dog Tolak 5 Major Label di Indonesia
Menurut Vokalis Shaggy Dog, Heruwa, pada tahun 1998, Shaggy Dog sempat menolak 5 pinangan major label di Indonesia.
Alasan saat itu, di Sayidan, band/group musiknya militan, underground tidak boleh berkaitan dengan kapitalis.
Baca Juga: Baju Lukis Cabut Warna Produk Unik, Dilukis Disertai Dengan Hati
5 major label besar di Indonesia tersebut menawarkan pada saat Ska sedang dipuncak, semua grup band Ska diambil major label.
Setelah trend Ska hilang, semua orang lupa, Shaggy Dog masuk label.
"Masuk label, setelah musiknya Shaggy Dog sudah mengalami sedikit perubahan, ada popnya, ada rocknya, jadi ada stigma band asik untuk joget.Tapi benang merahnya Shaggy Dog tetap Ska" kata Heruwa.
Vokalis Shaggy Dog Menjadi Buruh Handicraft
Dikatakan Heruwa, tahun 2000 an, karena tidak ada manggung, trend Ska turun, dan kakak punya usaha handycraft, kerajinan untuk kapasitas ekspor, akhirnya minta kerjaan sama kakak.
Vokalis Shaggy Dog itu mengungkapkan, bekerja ditempat usaha milik kakak, buat nambah-nambah pendapatan.
"Kumpul disuatu rumah, kumpul bikin tatakan gelas, tiap minggu dikumpulkan, kemudian dapat gaji, kalau tidak salah waktu itu dapatnya Rp 100 ribu perminggunya, tetap uangnya dipakai bukan buat makan, tapi buat nambah-nambah beli yang lain, yaitu "Angkat Sekali Lagi Gelasmu Kawan".***
Artikel Terkait
Hiasan Berbahan Bambu Asal Sumedang ini Masih Banyak Peminatnya
Tali Strap Masker menjadi Tren dan Makin Banyak Diminati
Keseruan DCDC Ngabuburit Di Uninus
DCDC Ngabuburit Sukses Membius Penonton Di Ikopin Jatinangor
Bina Bangsa School (BBS) Gelar Konser Orkestra Bertemakan “A New Tomorrow Musical Consert”