Bisnisbandung.com - Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Karya Jelita resmi membuka Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tahun 2025 yang berlangsung di mall Bandung Indah Plaza (BIP) Kota Bandung, pada Rabu 5 november 2025.
Acara ini diselenggarakan dengan dukungan Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.
Kegiatan yang bertujuan melahirkan calon wirausaha baru melalui PKW yang diamanahkan ke LKP Karya Jelita s ebanyak 25 peserta dengan total 350 jam pelatihan intensif.
Fokus utama PKW 2025 adalah pada keterampilan Bridal Make Up Artist dan Salon Profesional, yang diperluas mencakup bidang Wedding Organizer (WO) dan Rias Kecantikan Modern. Program ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang profesional, kreatif, dan mandiri dalam mengembangkan usaha di sektor kecantikan.
Baca Juga: Bukan Sekadar Ekspansi Bisnis, Pakar Digital Soroti Ambisi Konsorsium Arab Saudi Dibalik Akuisisi EA
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Wali Kota Bandung, Dr. H. Erwin, SE., M.Pd., Direktur LKP Karya Jelita, Rani Sintiawati, M.Pd., Dipl., Cidesco, serta jajaran pengurus dan Direktur Kursus & Pelatihan, Kemendikdasmen Dr. Yaya Sutarya.
Hadir pula Ketua KADIN Kota Bandung, Ir. Iwa Gartiwa, Dinas Pendidikan Kota Bandung melalui Dr. Irma (Kasi Kemitraan), serta perwakilan dari UMKM Kadin Kota Bandung, Bank Mandiri, Shopee, Bandung TV, perguruan tinggi, EO Aluxs, KKMP Samoja, serta beberapa tamu undangan lainnya.
Wakil Walikota Bandung Dr. H. Erwin, SE., M.Pd., yang membuka acara Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Karya Jelita menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan program ini.
Ia menilai pelatihan semacam ini bukan hanya mencetak tenaga terampil, tetapi juga calon wirausaha baru yang siap berkontribusi bagi ekonomi daerah.
Baca Juga: Bea Cukai dan Satgas Polri Gagalkan Ekspor Ilegal 1.802 Ton Produk Turunan CPO Senilai Rp28,7 Miliar
“Melalui kegiatan ini, lembaga tidak hanya memfasilitasi pembelajaran di kelas, tetapi juga memberi ruang bagi peserta untuk menampilkan hasil karya dan kesiapan mereka berwirausaha,” ujar Erwin.
Menurutnya, pelatihan vokasional seperti ini memberikan contoh nyata bagaimana keterampilan bisa langsung dimanfaatkan dalam dunia kerja maupun usaha mandiri.
“Bidang kecantikan, tata rias, dan salon memiliki potensi besar. Bukan hanya sebagai pekerjaan, tapi juga sebagai sumber penghidupan yang bisa tumbuh menjadi usaha mandiri,” tuturnya.
Artikel Terkait
Jadi Film Drama yang Dinanti, “Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati” Mulai Diproduksi
Jerome Polin Berduka, Sang Ayah yang Dikenal Bijak dan Penuh Kasih Meninggal Dunia
Dibintangi Reybong, Kisah Pemain Esports Kairi Diangkat dalam Film “Nobody Loves Kay”
Akhirnya! Film “Taufan” yang Hilang Lima Tahun Diperkirakan akan Bangkit ke Layar Lebar
Arya Saloka Jadi Ustaz Adam di Film “Munafik”, Remake Horor Religi Fenomenal dari Malaysia
Film "Air Mata Mualaf" Hadirkan Kisah Menyentuh tentang Keyakinan, Keluarga, dan Pergulatan Batin