Bisnis Bandung - Dudukan lampu gantung bermotif ukiran serta berbahan dasar bambu ini masih banyak diminati para penikmat dan penyuka seni. Selain berfungsi sebagai dudukan lampu yang digantung di tengah ruangan ataupun di luar ruangan,dudukan lampu gantung ini juga berfungsi sebagai hiasan untuk mempercantik bagian rumah anda.
Untuk kerajinan tangan seperti ini masih banyak kita temui di berbagai daerah,karena para pembuatnya sendiri adalah orang orang lokal,jadi tidak perlu khawatir tidak tersedia ataupun kehabisan stok.
Seperti di kabupaten Sumedang tepatnya di Desa Cisarua Kabupaten Sumedang Jawa Barat, ada warga disana yang masih membuat karya seni seperti ini,Ia sendiri awalnya sebagai pedagang di Ibukota,namun mengingat usianya sudah tidak muda lagi,akhirnya Ia mencoba menekuni bidang baru tanpa harus pergi jauh ke luar kota.
Baca Juga: Melestarikan Tradisi Melalui Batik Garutan yang Memiliki Ciri Khas Warnanya yang Cerah dan Beragam
Di halaman rumahnya di Desa Cisarua Kabupaten Sumedang Jawa Barat, Dede berkreasi membuat kerajinan tersebut. Dede yang membuat kerajinan tangan tersebut mengaku tidak terlalu banyak mendapatkan kesulitan disetiap pengerjaanya,karena selain bahan dasarnya bambu wulung atau bambu hitam,sangat banyak tersebar di wilayah Sumedang.
Sedangkan alat dan bahan pendukung lainnya seperti gergaji,pisau,hampelas,bor ukir dan lem semuanya bisa didapatkan di toko toko material yang ada.
Dede bekerja sesuai dengan pesanan, meskipun tidak setiap hari ada pesanan,namun Dede berusaha menyelesaikan setiap pesanan terdahulu sebelum pesanan baru datang. Dede mampu menyelesaikan setiap pesanannya sesuai waktu yang ditentukan,dibantu beberapa rekan di sekitar rumahnya Ia menyelesaikan pesanan tersebut.
Baca Juga: Ini Penampakan Gamis Abaya, Trend Gamis Tahun 2022
Proses awal pembuatan bambu ukir lampu hias ini diawali dengan memotong motong bambu wulung sebagai bahan baku utama,sesuai dengan model yang dipesan serta ukuran yang disesuaikan.
Setelah dipotong potong, pada bagian kulit bambu kemudian dihaluskan dan dijemur hingga kering. Proses ini membutuhkan waktu sekira dua minggu,agar bambu nya kuat dan keras.
Setelah proses pengeringan selesai, pada permukaan kulit bambu kemudian digambar sesuai motif, selanjutnya lapisan kulit bambu yang telah diberi motif gambar diukir dngan alat ukir dan dihaluskan.
Proses ini sangat membutuhkan kesabaran dan ketelitian agar hasilnya juga sempurna. Bisa saja proses diatas Dede lakukan sebelum bambu bambu tersebut disusun untuk dijadikan hasil karya sesuai model,ataupun sebaliknya penyemprotan dan pewarnaan itu setelah selesai di susun dan menjadi sebuah hasil karya.
Baca Juga: Startup Indonesia Pukau Venture Capital Australia
“Setelah proses pengukiran selesai, bambu ukir ini diberi lapisan pewarna agar terlihat mengkilat namun tidak menghilangkan ciri khas ukiran bambu proses terakhir dalam pembuatan kerajinan bambu ukir lampu hias ini yakni pemberian bola lampu pada bambu ukir dan kertas mika berwarna bening,” ujar Dede.
Meski terlihat sederhana, kerajinan bambu ukir lampu hias ini banyak diminati masyarakat selain untuk lampu hias di rumah, bambu ukir lampu hias ini juga untuk lampu penerangan di restoran, hotel, maupun kafe.
“Sedangkan harga bambu ukir lampu hias bervariasi antara seratus ribu hingga seratus lima puluh ribu Rupiah, disesuaikan dengan ukuran dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatan motif ukiran,” ujarnya.
Meskipun Dede menekuninya baru setengah tahun,namun Ia mengakui dengan menekuni usaha barunya ini,ada kelebihan yang Ia dapat bagi dirinya khususnya dan keluarga,selain materi yang di hasilkan dari penjualan hasil karya nya.Kini dirinya lebih mempunyai banyak waktu dirumah bersama keluarganya,dan bisa lebih fokus berkreasi di rumah sendiri bersama rekan rekannya tanpa terbatas oleh waktu ketika Ia berdagang.
Baca Juga: Menyebut Luhut Binsar Pandjaitan Brutus Istana, Masinton Pasaribu Dilaporkan ke MKD
Dede sangat berharap ada perhatian dari pemerintah daerah khususnya pemerintah Kabupaten Sumedang,bagi para pengrajin seperti dirinya yang banyak tersebar di wilayah sumedang khususnya karena di samping sebagai potensi pembangkit ekonomi daerah juga sebagai aset di daerah daerah yang bisa banyak menciptakan masukan dan penciptaan lapangan kerja bagi sebagan warga masyarakat sekitarnya.***
Artikel Terkait
Kumpulan viral minggu ini, no 2 mengharukan!
10 Pemuda Indonesia Akan Ikut Konferensi Dunia di Jenewa
Kapan THR Gaji Ke 13 ASN, TNI, Polri dan Pensiunan Cair ? Ini Jawaban Resmi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani
Ada apa dengan Pratama Arhan? Hingga kini Tak Kunjung Debut Di Tokyo Verdy
Ridwan Kamil Promosikan Jalur Selatan Untuk Pemudik Arah Jawa Tengah
Laga Persib vs Barito Putera Diulang, Persipura Batal Degradasi, PSSI Sayangkan Berita Hoax