Jika pertumbuhan ekonomi dilebih-lebihkan, kebijakan yang diambil bisa keliru, seperti menunda pemberian bantuan sosial atau insentif ekonomi yang seharusnya diberikan di tengah kondisi masyarakat yang sulit.
Lembaga ini menegaskan bahwa transparansi metodologi BPS menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan publik dan reputasi Indonesia di mata internasional.
Celios bahkan telah mengirimkan surat ke Komisi Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar mendorong BPS membuka metode perhitungan secara terang-terangan.
“Mudah-mudahan kawan-kawan di PBB lebih didengar oleh BPS dan pemerintah kemudian terus memperjuangkan akuntabilitas data yang ditujukan publik,” ungkap Media Wahyudi Askar.***
Baca Juga: Viral! Patung Raksasa Gubernur Dedi Mulyadi Jadi Sorotan di Tasikmalaya