Bahaya! Rocky Gerung Tuding BPS Manipulasi Data Pertumbuhan Ekonomi

Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali angkat suara soal data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 5,2 persen.

Menurutnya data tersebut menimbulkan banyak pertentangan dengan kenyataan yang dirasakan masyarakat dan menimbulkan keraguan publik serta investor.

“Data BPS ini sampai sekarang masih dipersoalkan. Bahkan ada yang mau melaporkan ke PBB karena dirasa tidak valid,” ujar Rocky Gerung dalam youtubenya.

Baca Juga: Sindiran Prabowo Soal ‘Orang Tak Berkeringat’ di Kabinet, Rocky Gerung Ungkap Adanya Sinyal

Rocky Gerung menjelaskan dalam dunia ekonomi validitas dan reliabilitas data sangat penting.

Investor akan menilai apakah data pertumbuhan ekonomi itu benar-benar valid dan metodologinya bisa dipercaya secara akademis.

Namun angka 5,2 persen ini dianggap bertolak belakang dengan kondisi nyata.

Seperti tingginya angka PHK, meningkatnya pengangguran, dan menurunnya daya beli masyarakat.

“Kalau kita lihat kondisi sehari-hari, ekonomi keluarga makin susah tapi kok pertumbuhan ekonomi naik. Ini paradoks dan jadi bahan kecurigaan,” kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Investor Butuh Kabinet Kompak, Rocky Gerung Prediksi Reshuffle Setelah 17 Agustus

Ia menduga ada kemungkinan BPS atau lembaga terkait sengaja ‘memanipulasi’ data agar terlihat lebih baik atau istilahnya “window dressing”.

Hal ini berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan baik dari masyarakat maupun investor asing.

“Kejujuran data adalah dasar kepercayaan investor. Kalau data main-main itu bahaya besar buat perekonomian,” tegasnya.

Rocky Gerung juga mengkritik ketidaksesuaian data antarinstansi pemerintah yang berbeda-beda dan ada informasi penting seperti data PHK dan pengangguran yang sengaja tidak dibuka ke publik.

Baca Juga: Drama Thriller, Yesaya Abraham dan Tissa Biani Jadi Pusat Misteri di Adaptasi ‘Secret High School'