Perkembangan teknologi perang modern, seperti penggunaan drone bersenjata murah yang mampu menghancurkan alat militer mahal, membuat strategi pertahanan konvensional kehilangan keunggulannya.
Menurutnya, keunggulan teknologi pertahanan kini justru dikuasai oleh perusahaan dari Tiongkok, bukan dari AS.
Lebih jauh, Timothy menunjukkan bahwa negara-negara besar seperti Cina dan Rusia telah mengurangi kepemilikan terhadap surat utang pemerintah Amerika Serikat.
Baca Juga: IA ITB Gelar Halal Bihalal Sekaligus Meluncurkan Pemilu 2025
Ini menjadi sinyal kuat bahwa keyakinan terhadap stabilitas ekonomi dan kelayakan USD sebagai aset global kian melemah.
Dalam kerangka besar, Timothy Ronald meyakini bahwa dunia sedang menuju fase transisi dari sistem moneter lama yang terpusat pada satu mata uang dominan menuju tatanan ekonomi global yang lebih multipolar.
Jika prediksinya terbukti, maka sistem perdagangan dan investasi internasional akan mengalami perubahan signifikan dalam waktu dekat.***
Baca Juga: Mahfud MD Menilai Kejaksaan Agung Terbagus di Antara Penegak Hukum yang Lain