Posisi Dolar akan Terancam, Amerika Serikat Tidak Lagi Terdepan?

photo author
- Jumat, 18 April 2025 | 20:30 WIB
Presiden AS, Donald Trump (Tangkap layar youtube Metro TV)
Presiden AS, Donald Trump (Tangkap layar youtube Metro TV)

bisnisbandung.com - Timothy Ronald, pembisnis dan influencer ini menyampaikan pandangan kritis terkait masa depan Dolar Amerika Serikat (USD) sebagai mata uang cadangan dunia.

 Berdasarkan analisis mendalam yang ia lakukan selama lebih dari satu dekade, Timothy memperkirakan bahwa tahun 2030 akan menjadi periode krusial yang menandai pergeseran besar dalam tatanan ekonomi global.

Menurut Timothy, lonjakan utang nasional Amerika Serikat telah mencapai level yang tidak lagi dapat dipertahankan.

Baca Juga: Dr. Zakir Naik Siap Gelar Indonesia Lecture Tour 2025, Disebut Jadi Kunjungan Terakhir ke Tanah Air

“Level utangnya Amerika itu menurut gua sudah bukan di level yang sustainable lagi, ya. Akibat dari ledakan hutang ini, akan banyak negara-negara yang kecil ya, kita sebut yang emerging market  mengalami yang namanya hyperinflasi,” jelasnya dilansir dari  youtube pribadinya.

Ia menilai bahwa kondisi ini akan memicu ledakan sistem keuangan berbasis riba, yang selama ini menopang ekonomi AS.

Krisis tersebut dinilai tak hanya berdampak lokal, tetapi juga mengguncang negara-negara berkembang, terutama yang memiliki sistem keuangan rentan.

Baca Juga: Mentan Andi Amran Bongkar Praktik Mafia Beras, Sempat Ditegur Wakil Presiden

Negara-negara ini disebut akan menghadapi risiko hiperinflasi dan devaluasi mata uang secara ekstrem.

Timothy juga mengungkap bahwa kepercayaan global terhadap USD sebagai mata uang utama dunia semakin menurun.

“Gua percaya bahwa dolar itu akan kesulitan untuk mempertahankan posisinya sebagai reserve currency dari dunia,” lugasnya.

Ia menekankan bahwa kekuatan dolar yang selama ini dianggap tidak tergoyahkan sebenarnya dibangun atas dasar dominasi militer dan pengaruh geopolitik pasca-Perang Dunia II. Namun dalam pandangannya, fondasi tersebut kini mulai rapuh.

Ia mencermati bahwa kekuatan militer AS tidak lagi menjadi jaminan utama kestabilan USD.

Baca Juga: Film Animasi Jumbo Tembus 3 Juta Penonton memecahkan Rekor Terlaris Sepanjang Masa

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X