Pada kuartal pertama 2025, pertumbuhan aset di sektor BPR Syariah secara nasional tercatat hanya sekitar 8,5%.
Cahyo menilai kondisi ini sebagai sinyal yang mengkhawatirkan, sebab menurunnya pembiayaan dan permintaan pasar secara bersamaan menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi bukan hanya temporer, melainkan sudah menjadi tren yang sistematis.
Menurutnya, perlu ada gerakan ekonomi yang lebih luas dan terkoordinasi secara nasional untuk mendorong konsumsi, investasi, dan aktivitas bisnis UMKM agar kembali bergairah.***
Baca Juga: Ragam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Untuk Menurunkan Fenomena Rojali Dan Rohana
Artikel Terkait
APBN 2025 Bocor, Ekonom: Pajak Gagal Capai Target, Ekonomi Indonesia di Ambang Krisis
IKN Telan Triliunan Rupiah, Pengamat ekonomi: Moratorium Jadi Solusi atau Bom Waktu APBN?
Ragam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Untuk Menurunkan Fenomena Rojali Dan Rohana
Masyarakat Menengah Terabaikan, Stimulus Ekonomi Dinilai Tak Tepat Sasaran
Eks Wamendag Kritik Program Pemerintah, Kebijakan Ekonomi Harus Peka terhadap Perubahan
Ekonomi Melemah, Masyarakat Andalkan Utang dan Gadai, Guru Besar Unair Soroti Akar Masalahnya