Baca Juga: Dedi Mulyadi Tegas! Herman: Study Tour Bukan Ajang Liburan Mahal Tapi Pembelajaran!
4. Perbanyak Skill & Penghasilan Tambahan
Jangan hanya mengandalkan gaji pokok. Cari penghasilan sampingan, freelance, atau skill digital yang bisa menghasilkan uang tambahan.
5.. Kurangi Gaya Hidup Konsumtif
Biaya hidup di Jakarta mahal. Bedakan keinginan dan kebutuhan. Fokus pada pengeluaran penting dulu.
6. Edukasi Literasi Finansial
Banyak pekerja tidak paham bahwa angka gaji tinggi bukan jaminan kaya. Pelajari cara mengelola uang agar nilai kekayaanmu tidak tergerus inflasi.
7. Pantau Harga Emas dan Inflasi
Jadikan harga emas sebagai indikator daya beli. Kalau harga emas naik, artinya rupiah kita makin lemah. Ini bisa jadi alarm untuk mengatur strategi keuangan.
Kenaikan UMK memang terdengar menggembirakan. Tapi jika dihitung dengan nilai emas, justru terungkap fakta pahit: daya beli pekerja makin terpuruk.
Gaji naik, tapi makin miskin. Inilah paradoks ekonomi di ibu kota.
Jangan terbuai angka besar di slip gaji. Waspadalah! Gaji besar belum tentu bikin kaya, kalau tidak pandai mengelola keuangan.
Mau hidup sejahtera? Mulai lindungi penghasilanmu dengan aset tahan inflasi. Jangan biarkan nilai uangmu habis dimakan waktu.***
Artikel Terkait
Kriminolog UGM Ungkap Celah Keterlibatan Pihak Lain dalam Kematian Arya Daru
Mewanti-Wanti Kebocoran, UU Perlindungan Data Pribadi Sudah Berlaku Tapi Pengawasan Masih Nihil
DIRGAHAYU ATVLI KE-23: Membangun Sinergi dan Kreativitas Bersama Stasiun TV Lokal
Sektor Properti Tertekan, Pengusaha Optimis Lihat Peluang Lewat Data dan Tren Masa Depan
Harga Tanah dan Biaya Konstruksi Naik, Kelas Menengah Kian Sulit Miliki Rumah
Vonis Ringan Hasto Kristiyanto Dinilai Mengejutkan, Adi Prayitno Bandingkan dengan Tom Lembong